- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Tak lama lagi, masyarakat Indonesia bisa kembali menyaksikan aksi Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Laga Indonesia kontra Islandia pada Minggu 14 Januari 2018 akan menjadi laga pertama yang akan digelar di stadion terbesar di Tanah Air itu.
Namun, ada satu perubahan yang paling mencolok dari penggunaan venue GBK terbaru. Itu tak lain dari harga tiket yang membumbung tinggi.
Jika sebelumnya tiket termurah berada di kisaran Rp50 ribu. Kini, tiket termurah berharga dua kali lipat dari sebelumnya, yakni Rp100 ribu. Dan yang termahal berkisar Rp1,5 juta.
Hal itu tentu menjadi sebuah ganjalan bagi para pecinta timnas untuk menonton langsung di stadion. Padahal, masyarakat sangat menantikan rasanya melihat aksi Timnas di stadion terbaru.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, memberikan penjelasannya. Dia menyebut kenaikan harga tiket memang diperlukan mengingat fasilitas yang dimiliki oleh GBK sudah tak seperti dulu lagi.
"Ini fasilitas yang tidak biasa, spesial dengan seluruh fungsi yang ada. Kualitas stadion sudah standar internasional dan seluruh komitmen pemeliharaan dan pembiayaan menjadi faktor utama kenapa harga tiket sudah tidak bisa Rp50 ribu lagi," ujar Tisha dalam konferensi pers di GBK, Jumat 12 Januari 2018.
"Fasilitas stadion ini sudah 5 hingga 10 kali lebih baik dari yang dulu. Jadi, ada harga yang harus kita bayar. Ini pun menjadi tanggung jawab masyarakat bersama. SUGBK adalah stadion yang paling terbaik, maka standar kualitasnya juga tinggi," jelasnya.
Selain itu, Tisha juga tak memungkiri jika setiap lawan yang akan dihadapi Timnas juga akan berpengaruh dengan harga tiket nantinya.
"Semakin besar event dan semakin baik lawan, maka modal yang harus dikeluarkan menjadi semakin besar. Hal ini juga akan berpengaruh dengan harga tiket," kata Tisha.
Momen Tegang dan Panik Saat Bus Pawai Timnas U-22 Masuk Terowongan Semanggi
Ditengah berjalannya pawai Timnas Indonesia itu terjadi hal yang menegangkan, yaitu momen ketika mobil trans Jakarta yang menjadi kendaraan imnas memasuki terowongan
