- REUTERS/Susana Vera
VIVA – Sekali lagi mantan pemain termahal, Gareth Bale, harus duduk termenung di bangku cadangan. Rabu, 25 April 2018, Allianz Arena menjadi saksi betapa sosok winger asal Wales itu semakin dilupakan dari skuat Real Madrid.
Hingga wasit meniup peluit panjang tanda laga bubar, Bale tetap tak menanggalkan jaketnya. Ya, dia sama sekali tidak diberi kesempatan unjuk gigi di leg 1 semifinal Liga Champions.
Hal yang seharusnya bisa dia terima dengan lapang dada. Sebab, fakta membuktikan racikan dari pelatih Zinedine Zidane dengan tak melibatkannya sudah ampuh.
Dalam laga sengit itu, Madrid menang 2-1. Hasil yang didapatkan dengan penuh jerih payah, apalagi sebelumnya mereka sempat ketinggalan melalui gol Joshua Kimmich.
Sekali lagi, jika melihat fakta, tidak perlu ada yang disesali dengan keputusan mencadangkan Bale. Karena, para pemain yang menempati posisinya, sudah menjalankan tugas dengan sangat baik.
Belakangan Bale memang dipaksa mengalah, karena Zidane lebih senang memainkan trio gelandang serang asal Spanyol, Isco Alarcon, Lucas Vazquez, dan Marco Asensio. Mereka secara bergantian mengisi posisi sayap baik kiri atau kanan.
Mereka menjadi penyuplai dan pelayan bagi bomber andalan Cristiano Ronaldo, walau tak jarang juga langsung bertindak sebagai goal getter. Contohnya di pertandingan melawan Bayern. Asensio menggantikan peran CR7 yang tumpul, dengan mencetak gol kemenangan Madrid setelah mendapatkan umpan matang dari Vazquez.
Intinya, ke depan peluang Isco, Asensio, dan Vazquez untuk menghuni skuat inti Madrid semakin terbuka lebar. Sementara itu, Bale semakin terpinggirkan, bahkan bisa terbuang dari tim.
Carlo Ancelotti Masuk Daftar Pelatih Terhebat dalam Sejarah Real Madrid
Presiden Real Madrid, Florentino Perez mengatakan Carlo Ancelotti sudah menjadi salah satu pelatih terhebat sepanjang sejarah klub. Kehadirannya memberi dampak positif.
