VIVA – Real Madrid harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari Liga Champions. Los Blancos dilibas Chelsea pada semifinal leg kedua yang dihelat di Stamford Bridge, dini hari tadi.
Pada laga tersebut, El Real dipaksa menyerah dua gol tanpa balas. Skor tersebut menjadikan agregat 1-3 untuk kekalahan Madrid.
Bila dilihat secara statistik, Madrid memang pantas tersingkir. Pasalnya, tim asuhan Zinedine Zidane kalah telak dari Chelsea dalam semua aspek.
Eden Hazard cs boleh saja memegang penguasaan bola sebesar 64 persen. Tapi, untuk determinasi, Chelsea mampu mengungguli Madrid. Mereka mencatat total jarak tempuk 109,1 kilometer, sedikit di atas Madrid dengan 103,9 kilometer.
Selain itu, Chelsea tercatat melepaskan 15 tembakan, dan lima di antaranya berhasil menyasar ke gawang. Bahkan dua di antaranya membentur tiang.
Untuk Madrid, mereka melepaskan delapan tembakan dan lima mengarah ke gawang. Dua sepakan mereka berhasil diblok oleh kiper.
Melihat fakta tersebut, kegagalan ini juga diwajarkan oleh mantan pemain Madrid, Jorge Valdano. Dia malah menambahkannya dengan kritik tajam yang menyebut Los Blancos penyakitan.
"Madrid tak pantas mendapatkan apa pun, bahkan untuk sedikit keberuntungan. Mereka kalah dari lawan yang lebih superior dan agresif," kata Valdano dikutip situs resmi UEFA.
"Bahkan, tak ada peluang berharap terjadinya keajaiban. 'Penyakit' Madrid, bisa dikatakan, mereka tak memiliki target yang cukup dalam tim," lanjutnya.
Meski tersingkir dari Liga Champions, tapi Madrid masih berpeluang meraih trofi di akhir musim dari LaLiga. El Real saat ini hanya terpaut dua angka dari Atletico Madrid yang memimpin klasemen sementara.
Harry Kane Butuh Pembuktian, Real Madrid Jadi Tumbal?
Pelatih Bayern Munich Thomas Tuchel meminta Harry Kane untuk membawa klub tersebut menundukkan Real Madrid, sekaligus meloloskan Bayern ke final Liga Champions.
