Ketika Identitasnya Kembali, Real Madrid Begitu Menakutkan

Pertandingan Shakhtar Donetsk vs Real Madrid
Sumber :
  • twitter.com/realmadriden

VIVA – Real Madrid menggilas Shakhtar Donetsk saat bermain dalam pertandingan Grup D Liga Champions. Duel yang berlangsung di NSC Olimpiyskiy Stadium, Rabu dini hari WIB 20 Oktober 2021 itu berkesudahan dengan skor 5-0.

Madrid begitu perkasa ketika bermain di markas Shakhtar. Mereka unggul lebih dulu pada menit 37 lewat gol bunuh diri yang dilakukan pemain tuan rumah, Sergiy Kryvtsov.

Enam menit babak kedua berjalan, Madrid kembali menambah keunggulan melalui gol Vinicius Junior. Dan dia kembali mencetak gol selang lima menit kemudian.

Madrid semakin menggila saja. Karena pada menit 65, gol keempat mereka ke gawang Shakhtar tercipta melalui Rodrygo. Dan Karim Benzema melengkapinya di pengujung pertandingan.

Pelatih Shakhtar, Roberto De Zerbi mengakui, ketika Madrid bermain dengan identitas sebenarnya, akan sangat sulit bagi siapa pun untuk melawan. Mereka bermain dengan luar biasa.

"Ketika Real Madrid bermain sebagai Real Madrid, akan sulit bagi tim mana pun. Mereka memainkan permainan luar biasa," kata De Zerbi, dikutip dari laman resmi UEFA.

Dihukum Kesalahan Sendiri

Kalah telak di markas sendiri, diakui De Zerbi bukanlah yang terburuk dalam kariernya. Karena dalam sepakbola, ini bisa terjadi bagi seorang pelatih.

Zinedine Zidane Pilih Manchester United Ketimbang Bayern Munich

"Ini bukan kekalahan paling mengerikan dalam karier saya. Tekadang itu terjadi pada pelatih mana pun. Tim saya coba memainkan sepakbolanya," tuturnya.

Menurutnya, di babak pertama para pemain sudah tampil bagus. Tapi memang, gol Vinicius di awal babak kedua membuatnya menjadi berantakan.

Real Madrid Vs Barcelona Seperti Final LaLiga

Pertandingan Shakhtar Donetsk vs Real Madrid

Photo :
  • twitter.com/realmadriden

"Di babak kedua, Vinicius mencetak gol awal dan itu membuat segalanya menjadi sulit bagi kami," imbuh De Zerbi.

Dikalahkan Real Madrid, Kiper Barcelona Kecam LaLiga

Para pemainnya banyak melakukan kesalahan setelah itu. Dan terlihat bagaimana mereka seperti menyerahkan pertandingan ini untuk dimenangkan oleh Madrid.

"Kami membuat kesalahan yang biasanya tidak kami lakukan. Tapi, apa yang lebih saya tidak suka adalah beberapa pemain mengangkat tangan mereka setelah gol kedua," ujarnya.

 Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro dan pemain Arema FC Syaeful Anwar.

Lawan PSM Makassar Jadi Laga Hidup Mati Bagi Arema FC

Arema FC akan menghadapi laga hidup dan mati dalam lanjutan Liga 1 saat melawan PSM Makassar. Duel pekan ke-33 ini akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024