Klasemen Akhir Grup D: Timnas Australia Wakil Asia Pertama ke Babak 16 Besar
- AP Photo/Themba Hadebe
VIVA Bola – Timnas Australia yang menjadi salah satu wakil Asia (AFC) dan Timnas Tunisia sama-sama membuat kejutan besar dalam pertandingan terakhir mereka di Grup D Piala Dunia 2022 namun mereka berbeda nasib setelah mencetak kemenangan bersejarah itu.
Kalau kemenangan 1-0 Australia atas Denmark malah mengantarkan mereka ke 16 besar setelah finis urutan kedua dengan enam poin, maka kemenangan besar Tunisia atas juara bertahan Timnas Prancis dengan skor sama tak bisa mengantarkan mereka ke 16 besar.
Dua tim yang dianggap tim-tim lemah di Grup D ini tampil cemerlang pada pertandingan terakhirnya untuk menjungkalkan Prancis dan Denmark yang menjadi kekuatan besar sepakbola dunia dan Eropa. Setahun lalu Denmark adalah semifinalis Euro 2020.
Pemain Timnas Australia rayakan gol Mathew Leckie.
- AP Photo/Aijaz Rahi
Tapi hasil kedua pertandingan ini tak mempengaruhi posisi Prancis sebagai juara Grup D dengan enam poin yang sama dengan Australia namun Les Bleus menang selisih gol.
Tunisia finis pada posisi ketiga dengan 4 poin setelah sekali menang, sekali seri dan sekali kalah, sedangkan Denmark yang difavoritkan menjadi pendamping Prancis ke 16 besar menduduki urutan terakhir dengan 1 poin setelah dua kali kalah dan sekali seri.
Australi menjadi wakil AFC (Asia) pertama yang lolos ke 16 besar Piala Dunia 2022. Gol tunggal Mathew Leckie membuat mereka mengulangi pencapaian serupa pada Piala Dunia 2006.
Dua wakil Asia lainnya sudah tersingkir dari turnamen ini, yakni tuan rumah Qatar dan Iran, sedangkan tiga lainnya, yakni Jepang Arab Saudi, dan Korea Selatan, berpotensi menyusul sukses Australia.
Klasemen akhir Grup D.
Peringkat Negara Main Menang Seri Kalah Gol Kemasukan Selisih Gol Poin
1 Prancis 3 2 - 1 6 3 3 6
2 Australia 3 2 - 1 3 4 -1 6
3 Tunisia 3 1 1 1 1 1 0 4
4 Denmark 3 - 1 2 1 3 -2 1
Perayaan 20 Tahun Kongres Uighur Sedunia
Pada tanggal 3-6 Mei 2024, Kongres Uighur Dunia (WUC) merayakan hari jadi ke-20, sekaligus merayakan dua dekade dedikasi yang tak kenal lelah terhadap perjuangan Uighur.
