- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Pelatih Arema FC, Miroslav Janu, mengaku frustrasi timnya sama sekali gagal mencetak gol ketika dilumat Jeonbuk Hyundai 6-0 pada laga terakhir Grup G Liga Champions Asia, Selasa 10 Mei 2011.
Bertandang ke Stadion Piala Dunia Jeonbuk, Arema kembal menjadi bulan-bulanan di ajang Liga Champions Asia. Kiper Ahmad Kurniawan harus enam kali memungut bola dari dalam gawangnya.
Arema sebenarnya memiliki peluang untuk setidaknya mencetak satu gol di laga tersebut setelah mendapat hadiah tendangan penalti di babak kedua. Namun, eksekusi Roman Chamelo berhasil ditangkap kiper Kim Min Sik.
Meski tidak menyalahkan Chmelo atas kegagalan penalti tersebut, namun Janu mengaku frustrasi melihat timnya gagal mencetak gol ke gawang klub asal Korea Selatan tersebut.
"Tidak bisa mencetak satu gol pun membuat frustrasi, tapi bukan hanya tim dari Korea Selatan saja yang kuat, klub China dan Jepang juga kuat. Ini mungkin bukan tim pertama Jeonbuk, tapi semua pemainnya punya kemampuan yang sama," ujar Janu seperti dilansir situs resmi AFC.
Kekalahan dari Jeonbuk membuat Arema semakin terpuruk di posisi buncit Grup G dengan torehan 1 poin dari enam pertandingan, dengan hanya mampu mencetak dua gol serta kebobolan 22 kali.
"Jeonbuk adalah tim dengan level berbeda dengan kami. Bisa dikatakan ini pengalaman yang bagus untuk kami. Arema dan tim Indonesia harus berlatih lebih baik lagi untuk tampil di Liga Champions Asia," papar Janu.