- Reuters
VIVAnews - Dua negara di zona Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF), Burkina Faso dan Namibia, tengah berselisih mengenai status pemain Herve Zengue. Namibia protes ketika Burkina Faso menurunkan Zengue, yang merupakan pemain keturunan Kamerun, di pertandingan Kualifikasi Piala Afrika.
Menurut pihak Namibia, Zengue tidak lahir, tidak memiliki hubungan darah, dan bahkan tidak tinggal di Burkina Faso. Tapi menurut Burkina Faso, Zengue sudah mendapat paspor setelah menikahi perempuan setempat.
Protes ini kemudian disampaikan pihak Namibia ke CAF namun akhirnya dimentahkan. CAF mengganggap protes tertulis itu tidak dilayangkan dalam bentuk yang tepat.
Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) juga tidak mau ikut campur dalam masalah ini. Menurut mereka, harusnya ada perwakilan dari salah satu negara yang akan bertanding untuk memeriksa calon pemain yang akan diturunkan. Dengan demikian, negara tersebut akan tahu apakah si pemain itu memenuhi syarat.
"Ini artinya mereka (negara yang bertanding) harus memverifikasi jika semua peraturan dijalankan. Kami tidak bisa berkomentar soal keputusan dari CAF," ujar pernyataan FIFA seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 2 November 2011.
"Kami juga tidak punya kewenangan menentukan apakah si pemain itu memenuhi syarat untuk bermain membela Burkina Faso. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, ini adalah kewajiban dari asosiasi negara bersangkutan."
Naturalisasi juga sudah dilakukan di Indonesia. Pemain pertama yang di-Indonesia-kan adalah striker Persisam Samarinda, Cristian Gonzales. Sesudah itu menyusul pemain keturunan Jerman-Indonesia, Kim Jeffry Kurniawan.
Kemudian pada Agustus lalu, enam pemain lagi dinaturalisasi. Yakni Stefano Lilipaly, John van Beukering, Sergio van Dijk, Tonny Cussel, dan dua pemain yang saat ini bermain di Indonesia Super League (ISL), Victor Igbonefo (Persipura/Nigeria) dan Greg Nwokolo (Persija/ Nigeria).
