- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl menilai Indonesia tidak punya peluang besar untuk menang lawan Qatar, Jumat, 11 November 2011. Riedl berpesan agar orang-orang berpandangan realistis terhadap laga ini.
Indonesia saat ini terpuruk di dasar klasemen Grup E. Dari tiga laga yang telah dilalui, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan selalu menderita kekalahan. Untuk lolos ke babak selanjutnya, Indonesia harus menyapu bersih tiga laga sisa.
"Saya tahu mereka akan bermain besok melawan Qatar dan saya terkejut dengan staf pelatih dan orang-orang yang masih bicara untuk pergi ke sana dan memenangkan pertandingan," kata Kamis 11 November 2011.
"Tentu saja mereka pasti ingin menang, tapi kita juga harus realistis. Akan sangat sulit untuk menang, mungkin di mata saya peluangnya cuma 10 persen. Tapi, dalam sepak bola semuanya mungkin dan mudah-mudahan pemain Indonesia berhasil," lanjut pelatih asal Austria tersebut.
"Tapi, sejauh ini hasil kualifikasi Piala Dunia cukup mengecewakan bagi mereka."
Riedl kemudian menuturkan opininya mengenai penampilan timnas yang jauh menurun dibanding saat eranya.
"Kita harus adil. Bermain di kualifikasi Piala Dunia dan Piala AFF itu berbeda. Kualifikasi Piala Dunia jauh lebih sulit. Yang penting, orang-orang yang bertanggung jawab di dalam timnas harus berpikir tentang cara mereka memperlakukan pemain."
Kritik PSSI
Riedl menilai, pengurus PSSI sekarang tidak tegas dan inilah yang membuat skuad Garuda sulit maju.
"Ada pemain tidak datang (ke pelatnas), seperti Boaz Salossa dan Ricardo Salampessy. Mereka bilang mereka kecapaian, bagaimana mungkin mereka kecapaian kalau tidak ada pertandingan. Tidak ada pertandingan di liga atau laga internasional. Alasan seperti ini tidak saya tolerir di zaman saya."
"Saya tidak mengizinkan ini terjadi di era saya. Sederhana saja, mereka masuk tim atau tidak. Itu saja," tuntas Riedl. (umi)
Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua
Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.
