Sosok di Balik Sukses Timnas Maroko U-20 ke Final ISG 2013

Pelatih Timnas U-20 Maroko, Benabicha Hassan
Sumber :
  • Google Picture

VIVAbola - Sosok Benabicha Hassan menjadi sorotan dalam perhelatan Islamic Solidarity Games (ISG) 2013. Pelatih Timnas U-20 Maroko itu mengantarkan anak asuhnya menembus partai final cabang olahraga sepakbola.

VIDEO: Maradona Bikin Gol Indah di Laga Amal

Di final, Maroko akan menghadapi tuan rumah Indonesia di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Minggu 29 September 2013.

Tidak banyak yang mengetahui figur Hassan. Namun, sejatinya dia memiliki perhatian dan fokus pada pembinaan sepakbola usia dini di Maroko. Hassan ditunjuk menjadi pelatih Maroko U-20 sejak 1 Maret 2010. Menangani Maroko sejak tiga tahun silam, sepak terjang Hassan bisa dibilang cukup cemerlang.

Pelatih 49 tahun itu sukses mempersembahkan medali emas bagi Timnas U-20 di ajang Mediterania Games pada 2013 di Mersin, Turki. Di partai final ajang Mediterania Games 2013, Maroko sukses mengalahkan tuan rumah Turki dengan skor 2-1. Itu menjadi medali emas sekaligus gelar pertama yang berhasil disumbangkan Hassan selama menangani Timnas Maroko U-20.

Di pentas kepelatihan Maroko, Hassan punya pengalaman di level klub lokal. Hassan tercatat menjadi pelatih Kawkab Marrackech periode 2008-2009. Setelah menangani Kawkab, Hassan direkrut klub Chabab El Massira pada 2009-2010. Di level timnas, Hassan sempat membesut tim Kadet Maroko selama setahun terhitung pada 2006-2007.

Menurut Hassan, sebuah kebangaan sendiri bisa melatih tim usia muda sebagai cikal bakal Timnas senior Turki di masa depan. Fokus dan pembinaan usia muda di mata Hassan menjadi fondasi timnas.

"Saya pikir, ada empat sampai lima pemain yang memiliki masa depan cerah di Timnas Maroko. Ini pemain yang bisa membuat keuntungan buat Timnas senior," ujar Hassan dikutip dari Marocco Football.

Hassan pun berharap banyak, skuad Timnas U-20 yang ditangani saat ini bisa mewakili Maroko dalam perhelatan Olimpiade 2016 di Brasil. "Saya sangat berharap kami mengutamakan pemain muda karena nantinya mereka bisa bermain di Olimpiade 2016 di Brasil," ujar dia.

Konyol, Pemain Ini Dikartu Merah Usai 'Langgar' Penyusup
Petinju Maroko, Hassan Saada

Hendak Perkosa PRT, Petinju Olimpiade Dipenjara

Sang petinju berasal dari Maroko dan bermain di kelas 81 kilogram.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016