Amnesty International Ungkap Pelanggaran HAM Jelang Piala Dunia Qatar

Qatar.
Sumber :
  • http://www.sportsfeatures.com
VIVAbola
- Amnesty International mengungkap terjadinya kasus pelanggaran HAM dan perbudakan modern di beberapa proyek konstruksi stadion untuk Piala Dunia 2022 di Qatar. Para pekera diperlakukan tidak pantas.


Amnesty International merupakan lembaga non pemerintah yang fokus menangani kasus pelanggaran hak asasi manusia di seluruh dunia. Lembaga yang berdiri di London pada 1961 ini kini tercatat memiliki 3 ribu anggota.


Dilansir Soccerway, dalam laporan berjudul 'Sisi Gelap Kaum Migran: Menyoroti Sektor Konstruksi di Qatar Jelang Piala Dunia', Amnesty International mengungkapkan para pekerja di Qatar kerap diperlakukan seperti ternak, dengan lingkungan kotor dan sesak.
Blatter Resmi Maju pada Pemilihan Presiden FIFA Tahun Ini


Blatter Puji Persiapan Rusia Gelar Piala Dunia 2018
"Beberapa pekerja yang diwawancarai oleh Amnesty, hidup dalam ketakutan. Diancam dengan denda penalti, deportasi atau kehilangan pendapatan jika mereka tidak muncul untuk bekerja meskipun tidak dibayar," kata Sekjen Amnesty International, Salil Shetty.

Kalahkan Qatar, Iran Temani UEA ke Babak 8 Besar Piala Asia

Dalam laporan setebal 166 halaman itu, Amnesty International juga mengungkapkan banyak pekerja yang dilarang keluar dari rumah majikan mereka. Sehingga para pekerja mengalami tekanan psikologis parah yang mendorong para pekerja melakukan aksi bunuh diri."


Hal ini sebenarnya sudah diendus sejak lama. Oleh karenanya, Amnesty International mendesak FIFA membuat pernyataan tegas kepada publik bahwa mereka bersikap tegas terhadap pelaku eksploitasi di proyek konstruksi di Qatar.


"FIFA memiliki tugas menyampaikan pesan yang kuat kepada publik. Bahwa mereka tidak mentolerir pelanggaran hak asasi manusia pada proyek-proyek konstruksi yang berkaitan dengan Piala Dunia," kata Salil dalam sebuah pernyataan.


"Perusahaan konstruksi dan Otoritas Qatar telah sama-sama gagal dalam hal mengurus pekerja migran. Mereka mengabaikan hak asasi manusia para pekerja migran. Banyak yang mengambil keuntungan dengan mengeksploitasi pekerja konstruksi."


Isu perbudakan modern membuat pihak Qatar kembali tersudut. Sebelumnya, Qatar yang ditunjuk FIFA pada Desember 2010 lalu sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 menuai banyak penolakan. Pasalnya, cuaca panas Qatar membuat Piala Dunia 2022 kemungkinan besar akan digeser ke musim dingin. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya