Sumber :
- http://starsport11.blogspot.com
VIVAbola
- Banyak yang beranggapan bahwa keberhasilan Jerman merebut gelar Piala Dunia 2014 adalah buah kesuksesan pembinaan usia muda di negaranya. Investasi melalui amunisi baru yang dilakukan pasca kegagalan di Piala Eropa 2000 dan 2004 telah menunjukkan hasilnya di Piala Dunia Brasil.
Sebaliknya, Inggris yang menjadi salah satu kiblat sepakbola di Eropa justru mengalami nasib yang berlawanan.Three Lions gagal bersinar di Piala Dunia 2014, setelah finish di urutan paling buncit pada fase penyisihan grup dengan satu poin.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Gelandang Liverpool Pensiun dari Timnas Inggris
Sebaliknya, Inggris yang menjadi salah satu kiblat sepakbola di Eropa justru mengalami nasib yang berlawanan.Three Lions gagal bersinar di Piala Dunia 2014, setelah finish di urutan paling buncit pada fase penyisihan grup dengan satu poin.
Baca Juga :
Masih Cedera, Rooney Sudah Dijamin Masuk Timnas
Dilansir
Super Sport
, banyak pihak yang menilai, Inggris sebaiknya berguru kepada Jerman. Namun, staf pelatih Timnas Inggris, Gary Neville, justru menolaknya. Menurut Neville, Three Lions tidak perlu meniru metodologi dan ritme permbinaan pemain yang diterapkan oleh Tim Panser.
"Orang-orang yang menulis 'Inggris seharusnya mengikuti rute Jerman' itu sama saja percaya dengan sentuhan tongkat ajaib," kata Neville.
Bagi Neville, Jerman memang telah melakukan banyak hal untuk meraih gelar juara dunia tahun ini. Namun, gaya pendekatan holistik yang diterapkan Jerman menurutnya tidak cocok bagi Inggris. "Tidak akan terjadi di sini," bebernya.
"Kami harus menempuh cara sendiri untuk melakukannya, sebab sistem kami tidak mengizinkan untuk mengadopsi rute Jerman secara keseluruhan. Saya percaya gunung itu mulai bergerak. Tapi lambat dan hasilnya akan memakan waktu dan saya mulai melihat sesuatu di belakang layar," beber pemain yang ikut tampil saat Inggris mengalahkan Jerman 5-1 di Munich, 2001 tersebut. (art)
Halaman Selanjutnya
Dilansir
