Sumber :
- atomicsoda.com
VIVA.co.id
- Penangkapan tujuh pejabat FIFA oleh FBI ternyata dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk menuai popularitas. Salah satunya adalah mantan striker timnas Prancis, David Ginola. Dengan terkuaknya skandal ini, Ginola kembali berkampanye untuk menjadi Presiden FIFA periode 2015-2019.
Ginola menilai, kasus ini menjadi bukti nyata bahwa orang-orang di dalam FIFA sudah tak lagi bersih. Pria 48 tahun tersebut menuding segala macam keputusan strategis yang diambil FIFA tak melalui proses wajar.
"Kita perlu mengubah wajah FIFA. Kita bicara soal olahraga di seluruh dunia, yang paling populer. Setidaknya, FIFA bisa memikat hati publik lagi, dimulai dari penundaan Kongres," kata Ginola seperti dikutip
BBC Newsnight
.
"Bayangkan, jika pemilu Perdana Menteri digelar ketika orang-orang di kabinetnya ditangkap karena korupsi? Saya pikir tak bisa (digelar)," ia menambahkan.
Federasi sepakbola dari seluruh negara anggota, disebut Ginola, tak perlu melakukan aksi boikot terhadap FIFA terkait kasus ini. Seharusnyapara anggota mendukung mereformasi FIFA. "Kita harus mengubah semua hal secara benar dari atas," tutur Ginola.
Mantan juru gedor Tottenham Hotspur ini pun berani mengajukan diri untuk maju sebagai calon suksesor Sepp Blatter. Ginola mengklaim memiliki kapasitas yang cukup untuk memimpin otoritas sepakbola dunia tersebut.
Baca Juga :
Rusia Dihujani Sanksi FIFA
Baca Juga :
FIFA Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina
Baca Juga :
Kroasia Dikabarkan Tolak Lawan Timnas Indonesia
Timnas Prancis Cemas Bakal Dibikin Repot Pemain 'Bau Kencur' Inggris
Jelang laga, masing-masing kubu Timnas Prancis dan Inggris coba membaca kekuatan serta kelemahan.
VIVA.co.id
9 Desember 2022
Baca Juga :