Sumber :
- REUTERS/Ricardo Moraes
VIVA.co.id
- Arturo Vidal saat ini sedang mengalami masalah hukum setelah mengalami kecelakaan hebat, ketika sedang memperkuat tim nasional Chile di Copa America 2015. Ternyata, pemain Juventus itu sempat mengancam polisi yang ingin menahannya.
Vidal terlibat dalam kecelakaan bersama Ferrari merah miliknya. Polisi pun akhirnya menahan dirinya karena terindikasi mengemudi di bawah pengaruh alkohol.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
'Vidal Bukan Orang Berbahaya'
Vidal terlibat dalam kecelakaan bersama Ferrari merah miliknya. Polisi pun akhirnya menahan dirinya karena terindikasi mengemudi di bawah pengaruh alkohol.
Baca Juga :
LIVE MATCH: Benfica Sementara Imbangi Bayern
Tetapi, Vidal ternyata sempat melakukan sedikit perlawanan ketika ingin diborgol. Pemain andalan tuan rumah di Copa America itu ogah memberikan tangannya kepada polisi.
"Apakah Anda akan memborgol saya?" ujar Vidal kepada salah satu petugas kepolisian, seperti dalam rekaman yang dikeluarkan oleh
El Mercurio.
"Jangan membuat hal ini lebih sulit," respon petugas tersebut.
"Borgol saya, tapi kamu akan membuat semua Chile mengamuk," lanjut pria yang saat ini menjadi topscorer sementara Copa America dengan tiga gol.
Vidal sendiri kembali mengelak ketika ditanya oleh polisi apakah dirinya yang berada di balik kemudi. "Bagaimana saya bisa mengemudi sampai seperti itu? Apakah saya bodoh," tuturnya berkelit dari pertanyaan polisi.
Tetapi, Vidal akhirnya sempat ditahan karena tidak lolos dari uji alkohol. Pria 28 tahun itu sendiri akhirnya dilepaskan namun diharuskan melakukan wajib lapor. Sedangkan istri Vidal, yang berada satu mobil dengannya, mengalami cedera cukup serius.
Publik Chile memang sangat mengharapkan ketajaman Vidal dalam misi merebut gelar juara Copa America pertama sepanjang sejarah. Namun, insiden ini membuat suporter La Roja cemas. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tetapi, Vidal ternyata sempat melakukan sedikit perlawanan ketika ingin diborgol. Pemain andalan tuan rumah di Copa America itu ogah memberikan tangannya kepada polisi.
