Brasil Disingkirkan Paraguay, Ini Alasan Dunga

Pelatih Timnas Brasil, Carlos Dunga
Sumber :
VIVA.co.id
- Langkah Timnas Brasil di ajang Copa America harus terhenti di babak perempat final. Selecao tersingkir akibat kalah dari Paraguay lewat drama adu penalti.


Bermain di Estadio Municipal Alcaldesa Ester Roa Rebolledo, Concepcion, Minggu 28 Juni 2015, laga kedua tim berakhir imbang 1-1 di waktu normal.


Brasil sempat memimpin lebih dulu lewat gol Robinho menit 15. AKan tetapi Paraguay berhasil menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti Derlis Gonzales menit 72. Hasil imbang dalam 90 menit memaksa laga harus dilanjut dengan babak tambahan.
10 Pemain Afrika Selatan Redam Agresivitas Brasil


Brasil Vs Afsel, Ini Bintang yang Bakal Curi Perhatian
Setelah juga bermain imbang dalam dua kali babak tambahan, pertandingan pun harus dilanjutkan lewat adu penalti. Kegagalan Everton Ribeiro dan Douglas Costa mengeksekusi penalti, membuat Brasil harus menerima kenyataan kalah dari Paraguay dengan skor 3-4.

Legenda Brasil Puji Penampilan Rekrutan Baru ManCity

Menurut Carlos Dunga, kekalahan yang diterima timnya akibat kondisi pemain yang tidak prima. Pelatih 51 tahun ini beralasan jika ada 15 pemain yang terserang virus dan harus memaksakan untuk bermain.


"Ini bukan alasan, tapi ada 15 pemain kami yang terserang virus minggu ini. Kami harus membatasi beberapa pemain dalam sesi latihan," kata Dunga, yang dilansir situs resmi Copa America 2015.


"Para pemain menderita saki kepala, sakit punggung, dan beberapa penyakit lainnya. Kami harus mengurangi intensitas pelatihan untuk membantu mereka pulih. Beberapa dari mereka bahkan muntah," imbuh dia.


Meski kalah, Dunga menyebut timnya sudah melakukan yang terbaik dan selanjutnya akan memfokuskan diri ke kualifikasi Piala Dunia 2018.


"Secara historis Copa America sangat rumit. Brasil memenangkannya beberapa kali, tetapi saat Anda menang tak ada yang berbicara. Dan ketika Anda kalah kami selalu mengatakan kehlangan sesuatu," ujar Dunga.


"Kami berharap kami bisa menang, itu adalah pelajaran luar biasa. Tapi, kualifikasi Piala Dunia menjadi tujuan utama kami," tutup Dunga. (ren)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya