'Kutukan' Mourinho di Musim Ketiga

Pelatih Chelsea, Jose Mourinho.
Sumber :
  • Reuters/Matthew Childs

VIVA.co.id - Jose Mourinho kembali menampakan reaksi geramnya kepada awak media. Sang Special One kini tampak tersinggung dengan pertanyaan yang dilontarkan salah satu wartawan tentang 'kutukan musim ketiga' yang kerap membayanginya.

Dalam sesi jumpa pers jelang laga matchday 1 Grup G Liga Champions menjamu Maccabi Tel Aviv, Rabu 15 September 2015 waktu setempat, Mourinho tersinggung dengan pertanyaan tentang rekor buruk yang sering dialami pria Portugal itu.

Pelatih 52 tahun itu telah 15 tahun merintis karir kepelatihan profesionalnya dengan berbagai torehan gemilang di beberapa klub raksasa Eropa.

Namun ada catatan negatif yang kerap terjadi di musim ketiga Mourinho dalam menangani sebuah tim yang cenderung selalu menunjukkan grafik penurunan prestasi, seperti yang tengah dialami Chelsea saat ini. Sang jurnalis pun coba meminta tanggapan Mou tentang hal tersebut.

Mendapat pertanyaan tersebut, Mourinho pun berang dan bereaksi keras terhadap wartawan yang melontarkan hal tersebut.

"Lihat, musim ketiga saya di Porto, saya tidak memiliki musim ketiga. Di Inter, saya juga tidak memiliki musim ketiga," geram Mourinho yang dikutip oleh Rappid.

"Musim ketiga saya di Chelsea, untuk pertama kalinya saya memenangkan Piala FA, Piala Carling dan mencapai semifinal Liga Champions," kata Mourinho berang.

Bagi Mou, tampaknya hal tersebut tak ubahnya sebuah 'pertanyaan bodoh' yang tak berguna dan bukan sesuatu yang perlu dibahas.

Kronologi Cedera Mohamed Salah Versi Sergio Ramos

"Musim ketiga di Real Madrid, saya memenangkan Piala Super, saya kalah di final Copa del Rey serta masuk semifinal Liga Champions," tegasnya. "Ini adalah musim ketiga saya, jadi klik Google agar tidak membuat pertanyaan bodoh dan anda akan temukan hal itu," kata pelatih flamboyan itu.

Perempatfinal Liga Champions, Real Madrid vs Chelsea

5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?

Liga Champions, turnamen sepakbola paling bergengsi di Eropa, menjadi mimpinya para klub elite

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024