Sumber :
- Zimbio.com
VIVA.co.id
- Kasus pengaturan skor (
match fixing
) bisa terjadi di mana pun di seluruh dunia. Isu pengaturan skor pernah menimpa dunia sepakbola Indonesia, pertengahan 2015 lalu. Kini, giliran Eredivisie Belanda, yang diguncang oleh skandal tersebut.
Asosiasi Sepakbola Belanda (KNVB), kini tengah menyelediki adanya upaya pengaturan skor di Eredivisie. KNVB menengarai salah satu stasiun televisi Belanda, CCCP (Creatieve Communicatie en Konten Productie) memengaruhi salah seorang pemain untuk mengatur hasil pertandingan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Asosiasi Sepakbola Belanda (KNVB), kini tengah menyelediki adanya upaya pengaturan skor di Eredivisie. KNVB menengarai salah satu stasiun televisi Belanda, CCCP (Creatieve Communicatie en Konten Productie) memengaruhi salah seorang pemain untuk mengatur hasil pertandingan.
Pemain yang tidak disebutkan namanya, menghubungi KNVB pada Desember 2015 lalu, Sang pemain mengaku didekati oleh CCCP untuk memengaruhi hasil pertandingan.
"Kami pertama kali mendengar tentang hal ini pada awal Desember, saat seorang pemain menghubungi kami," ujar salah seorang juru bicara KNVB (tak disebutkan namanya) dikutip
Soccerway
.
"Kami mengatakan kepada pemain (tersebut) untuk selalu berhubungan (dengan kami), jika mereka didekati untuk sesuatu (hal) seperti ini," tuturnya.
Selain sampai ke telinga KNVB, federasi sepakbola Belanda ini juga telah menyerahkan kasus ini kepada pihak Kejaksaan Belanda (penuntut umum).
"Ini menunjukkan bahwa laporan seperti ini dapat membawa seseorang yang mendekati pemain. Jaksa penuntut umum akhirnya mengakhiri (tuduhan) kepada perusahaan produksi CCCP," lanjut juru bicara KNVB.
"Tidak ada perbedaan antara pengaturan skor yang dilakukan oleh penjahat, atau produsen TC. Ini tentang manipulasi permainan yang menyakiti integrasi olahraga. Kami akan membahas masalah ini dan mengirimkan CCCP surat untuk berhenti mendekati pemain," tegasnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Pemain yang tidak disebutkan namanya, menghubungi KNVB pada Desember 2015 lalu, Sang pemain mengaku didekati oleh CCCP untuk memengaruhi hasil pertandingan.
