Pemain Berdarah Indonesia Bidik Posisi Inti Timnas Australia

Gelandang Australia, Massimo Luongo
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Massimo Luongo tak ingin berlama-lama duduk di bangku cadangan saat membela Timnas Australia. Pemain berdarah Indonesia ini ingin kembali merebut posisi utama di skuad Socceroos.

Pesta Brunch Ala Australia Segera Hadir di Jakarta

Luongo memegang peran penting saat membawa Australia menjuarai Piala Asia 2015. Pemain 23 tahun ini mencetak gol di partai final, yang membawa timnya menekuk Korea Selatan 2-1. Penampilan apiknya membuat Luongo terpilih sebagai pemain terbaik di turnamen tersebut.

Sayang, Luongo kini kesulitan menembus skuad utama Australia. Dia harus bersaing ketat dengan pemain lainnya di lini tengah, di antaranya Aaron Moy, Tom Rogic, Mile Jedinak dan Mark Milligan.

Ford Tutup Pabrik di Australia

Dalam dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2018, pelatih Australia, Ange Postecoglou melakukan kebijakan rotasi. Luongo tampil sebagai starter kontra Tajikistan, sedangkan Rogic tampil 90 menit melawan Yordania.

"Saya ingin bermain. Saya ingin menjadi starter. Semua orang dalam skuad kami layak bermain dan menjadi starter," kata Luongo seperti dilansir Four Four Two.

Sidang Jessica, JPU Hadirkan Tiga Saksi dari Luar Negeri

Luongo menuturkan, setiap pemain yang dipilih merupakan pemain yang paling dipercaya oleh pelatih. Sang pelatih melakukannya pada setiap pemain, termasuk Luongo.

Demi mendapatkan posisi inti di Australia, Luongo bertekad tampil lebih baik bersama klubnya di Championship, Queens Park Rangers. Dengan demikian, kesempatannya untuk menembus skuad inti Socceroos semakin besar.

"Saya ingin berjuang mendapatkan tempat di sini. Lebih banyak saya bermain itu akan lebih baik. Saya harus melakukannya di sana (Queens Park Rangers) dan mudah-mudahan pelatih ingin saya bermain di sini (Timnas Australia)," ucap Luongo.

Darah Indonesia Luongo berasal dari sang ibu yang bernama Ira. Kakek pemain berusia 22 tahun ini bahkan menjabat sebagai hakim pengadilan tinggi di Jakarta, dan pernah bertugas sebagai konsulat jenderal di Turki. Ayah Luongo bernama Mario adalah imigran asal Italia yang tinggal di Australia. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya