Timnas Indonesia Memberi Harapan

Islandia Menang Telak Atas Indonesia Dengan Skor 4-1
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Tim nasional Indonesia yang dipersiapkan bermain di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang baru saja menjalani uji coba melawan Islandia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu 14 Januari 2018. Tim besutan Luis Milla Aspas kalah telak dengan skor 1-4.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Walau kalah, tetapi mereka memberi harapan baru bagi publik Tanah Air. Permainan di babak pertama yang eksplosif, serta kepercayaan diri saat membangun serangan mulai terlihat. Mengutip Labbola, Skuat Garuda bisa mencatatkan 61 persen penguasaan bola.

Tak cuma itu, Timnas Indonesia juga lebih unggul dari Islandia dalam urusan akurasi operan selama pertandingan. Tercatat Fachruddin Aryanto dan kawan-kawan bisa mencapai 77 persen, sedangkan tim tamu cuma 72 persen.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Di babak pertama, Timnas Indonesia unggul terlebih dahulu pada menit 26. Umpan silang Febri Hariyadi tak mampu diamankan dengan sempurna oleh kiper Islandia, Alex Runarsson. Bola lepas dari tangkapannya dan langsung disambar Ilham Udin Armayn.

Kecepatan Febri dan Osvaldo Haay di sisi sayap penyerangan Timnas Indonesia mendapat pengakuan dari pelatih Islandia, Heimir Hallgrimsson. Kedua pemain itu mampu membuat lini pertahanan The Our Boys pontang-panting mengamankan daerahnya.

Momen Tegang dan Panik Saat Bus Pawai Timnas U-22 Masuk Terowongan Semanggi

"Teknik olah bola, lalu kecepatan pemain Indonesia, mungkin lebih baik dari kami. Mereka punya pemain yang kualitas individunya luar biasa," kata Hallgrimsson usai laga.

Ketika laga babak pertama sudah hampir habis, Islandia mencetak gol penyama kedudukan melalui Albert Gudmundsson. Dan sialnya, permainan Timnas Indonesia seolah sudah terbaca, sehingga umpan-umpan panjang tim tamu berbuah tiga gol tambahan.

Gudmundsson mencatatkan hattrick ke gawang Timnas Indonesia yang dijaga Andritany Ardhiyasa. Satu gol tambahan bagi Islandia disumbangkan oleh Arnor Smarason yang dengan sigap menyambar bola liar hasil umpan sepak pojok.

Gawang anak asuhnya diberondong tiga gol di babak kedua membuat Milla tak mampu menyembunyikan rasa kecewa. "Hari ini saya senang sekaligus sedih. Kami sudah bermain bagus di babak pertama. Tapi, hasilnya yang tak baik," ungkap juru taktik asal Spanyol tersebut.

Selanjutnya

Kebut Perbaiki Kekurangan

Kekalahan dari Islandia membuat Milla melihat kekurangan apa saja yang butuh diperbaiki segera. Tak ingin bersantai, pria berusia 51 tahun tersebut langsung mengagendakan latihan pada Senin 15 Januari 2018 di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta.

Latihan yang dimulai sekira pukul 11.00 WIB itu, sepertinya menjadi senjata Milla untuk melakukan tes fisik kepada Evan Dimas dan kawan-kawan. Karena memang terlihat, bagaimana Timnas Indonesia yang mobilitasnya tinggi di babak pertama, tapi menurun jauh pada paruh kedua pertandingan.

"Pelajaran hari ini, saya tak sabar kembali ke hotel, melihat video pertandingan, Kami harus cari kesalahan, lalu koreksi. Ini pertandingan yang sangat baik," kata Milla.

"Lihat semangat juang pemain, mereka sangat luar biasa. Fisik kami mulai menurun di babak kedua, namun mereka tetap berjuang. Saya rasa, anak-anak tak layak kalah dengan gol yang banyak," imbuhnya.

Tuntutan kepada Milla agar bisa membangun kekuatan anak asuhnya amatlah besar. Target tinggi di Asian Games 2018 yang dicanangkan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, yakni menembus empat besar tak bisa dianggap main-main.

Tak cuma itu, dia didatangkan oleh PSSI untuk membesut Skuat Garuda dengan harapan bisa meletakkan dasar permainan yang cocok. Sadar akan hal itu, Milla mengatakan ingin mencari tahu resep Islandia membangun sepakbola, karena sebenarnya levelnya masih sama dengan Timnas Indonesia.

"Yang patut diperhatikan adalah, peningkatan pesat dari Islandia. Mereka sempat ada di peringkat 125 dunia. Tapi, melesat ke posisi 20 besar. Kami harus cari rahasia mereka. Kami selevel dengan Islandia," ujarnya.

Bukan tanpa alasan, karena dalam lima tahun belakangan, sepakbola Islandia mengalami kemajuan pesat. Bermula dari penampilannya di Piala Eropa 2016 yang mampu melangkah hingga ke babak delapan besar. Dan sebentar lagi mereka akan jadi bagian dari Piala Dunia 2018 di Rusia.

Selanjutnya

Mencari 3 Pemain Senior

Bermain di Asian Games 2018, Milla wajib mengandalkan pemain U-23. Namun, dalam regulasi yang ditetapkan, setiap negara boleh memasukkan tiga pemain senior dalam skuat.

Melihat komposisi pemain yang ada saat ini, Timnas Indonesia U-23 asuhan Milla tak banyak mengalami perubahan. Mayoritas mereka merupakan bagian saat Garuda Muda mentas di SEA Games 2017 Kuala Lumpur.

Sekarang tinggal menunggu, tiga pemain senior yang akan diikutsertakan mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu dalam timnya. Sejumlah nama sudah pernah dicobanya, mulai dari kiper, bek, gelandang, hingga striker.

Untuk posisi kiper, nampanya Andritany Ardhiyasa sudah mendapatkan tempat. Dalam beberapa pertandingan sebelumnya, dia selalu mendapatkan kepercayaan dari Milla.

Sedangkan di posisi bek, muncul nama Victor Igbonefo yang mengganggu kenyamanan Fachruddin Aryanto. Walau tak diturunkan di laga melawan Islandia, bukan tak mungkin pemain anyar Persib Bandung itu mencuri hati Milla.

Selain memiliki pengalaman yang lebih banyak ketimbang Fachruddin, Igbonefo sudah lama tak memperkuat Timnas Indonesia. Lama merumput di Liga Thailand, pemain naturalisasi tersebut tentu memiliki motivasi tinggi bermain di Asian Games 2018.

"Tentu persaingan akan tambah sulit. Tapi, saya pasti akan berusaha keras mendapatkan satu dari tiga slot untuk pemain senior di Asian Games," ujar Fachruddin, menegaskan sikapnya tentang persaingan dengan Igbonefo.

Berikutnya ada gelandang dan striker yang bisa ditempati posnya oleh pemain senior. Bayu Pradana bermain sebagai gelandang penyeimbang bersama Muhammad Hargianto saat melawan Islandia. Tapi, bukan tidak mungkin, Milla lebih memilih seorang striker senior.

Karena saat ini Timnas Indonesia krisis striker. Ilham Udin diplot sebagai ujung tombak, dan mencetak gol. Namun, pemain asal klub Selangor FA itu tak bisa menjawab umpan-umpan silang yang dilepaskan dari sisi sayap.

Nama pemain naturalisasi Ilija Spasojevic digadang-gadang yang masuk dalam proyeksi Milla untuk skuat Asian Games 2018. Dia tak dipanggil pada uji coba kali ini, karena sedang fokus bersama Bali United yang akan tampil di Kualifikasi Liga Champions Asia.

Spasojevic kemungkinan menjadi jawaban terbaik dari krisis striker yang dihadapi Timnas Indonesia. Sebelumnya memang ada Marinus Manewar dan Ezra Walian, tapi nampaknya Milla sudah tak lagi melirik mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya