- Robbi Syai'an (Samarinda)/ VIVA
VIVA – Panitia pelaksana (panpel) pertandingan Borneo FC terpaksa melakukan kebijakan untuk menaikkan harga tiket laga kandang mereka di Liga 1 musim ini. Hal tersebut diambil karena pada laga kandang melawan Sriwijaya FC di pekan pembuka Liga 1 2018, manajemen Pesut Etam mengalami kerugian.
Chief Marketing Borneo FC, Novi Umar mengatakan, bahwa kenaikkan harga tiket tersebut tidak terlalu signifikan. Sebab, harga baru yang ditetapkan dinilai tidak akan memberatkan para Pusamania atau fans lawan yang ingin hadir ke Stadion Segiri, Samarinda.
"Saya pikir kenaikkan ini tidak terlalu besar dibandingkan dengan tim-tim lain di Indonesia. Kami semua sudah mengadakan pertemuan dengan panpel dan manajemen untuk membahas kenaikkan harga tiket," kata Novi.
"Untuk kelas ekonomi yang sebelumnya dijual dengan harga Rp. 25 ribu sekarang menjadi Rp. 30 ribu. Sedangkan, untuk VIP kami sekarang menjualnya dengan harga Rp. 80 ribu," lanjutnya.
Borneo FC sangat meyakini dengan adanya kenaikkan harga tiket ini, tidak akan mempengaruhi para penonton yang ingin datang ke stadion langsung. Meski awalnya, manajemen Pesut Etam enggan merubah harga tersebut, namun karena merugi mereka harus merevisi harga jual tiket pada laga kandang.
"Saya yakin masyarakat masih mau membeli tiket, awalnya kami tidak mau memberitahukan ini ke publik, tetapi kami harus buka semuanya. Alasannya, karena pembiayaan yang kami keluarkan tidak bisa menutupi kalau harga tiket masih seperti sebelumnya," jelasnya.
Harga tiket baru, akan mulai diterapkan di saat Borneo FC menjamu Arema FC pada Senin, 9 April 2018. Musim ini, Borneo FC mengawali dua pertandingan dengan raihan positif, meski imbang 0-0 saat melawan Sriwijaya FC di pertandingan pertama, Pesut Etam malah mampu meraup tiga poin penuh saat melawan ke markas Mitra Kukar dengan kemenangan tipis 1-0.