- VIVA/Bobby Andalan (11-09-18)
VIVA – Persela Lamongan harus mengakui keunggulan Bali United dengan skor 2-3 di pekan 21 Liga 1, Selasa 11 September 2018. Usai laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta tersebut, pelatih Persela, Aji Santoso, mengkritik kepemimpinan wasit asal Jakarta, Novari Ikhsan Arilaha.
Novari memberikan dua hadiah penalti kepada tim tuan rumah. Aji menyesalkan penalti terakhir, tatkala Nick van der Velden dilanggar di kotak terlarang. Menurut Aji, Nick melakukan diving sehingga seharusnya bukan penalti.
"Penalti kedua jelas tidak ada pelanggaran. Bola belum kena, dia (Nick van der Velden) sudah diving," kata Aji usai laga, Selasa 11 September 2018.
Menang atau kalah, Aji menilai hal biasa dalam pertandingan sepakbola. Hanya saja, proses kekalahan yang dialaminya kontra Serdadu Tridatu dianggap tak fair. Padahal, jalannya laga cukup menarik.
"Pertandingan tadi sangat bagus. Menang kalah soal biasa dan sudah sering saya alami. Cuma bagaimana cara menang dan bagaimana cara kalah. Jujur saja, poin kami diambil wasit. Sangat disayangkan seharusnya kami dapat poin di sini. Sangat disesalkan pertandingan besar ini dipimpin oleh wasit seperti tadi," kata Aji.
"Dari segi permainan kita lebih unggul. Mereka pemainnya jauh lebih bagus dari pemain saya, tapi kami menguasai pertandingan. Sangat disayangkan wasit tidak fair," lanjutnya.
Kendati begitu, ia tak akan membawa persoalan ini ke ranah hukum. "Masyarakat sudah nonton bagaimana kepemimpinan wasit. Orang mengerti sepakbola bisa menilai. Saya selama ini tidak pernah mengomentari wasit. Kita kerja keras dan maksimal, tapi dirusak. Saya tidak akan protes, biar masyarakat yang akan nilai," ujarnya.
Hal senada diungkapkan penggawa Laskar Joko Tingkir, Eky Taufik Febrianto. Sepanjang jalannya laga, Eky dan rekan-rekannya telah menjalankan instruksi pelatih dengan cukup baik. "Kami mempertunjukkan permainan yang bagus. Tapi, pertandingan tadi dirusak oleh wasit," paparnya. (one)
