Kontroversi Duel Bali United Vs Persija yang 'Belum Tuntas'

Pemain Bali United dan Persija Jakarta berada di lapangan saat gangguan asap kembang api yang dinyalakan oleh penonton pada pertandingan Sepak Bola Liga 1 antara Bali United melawan Persija Jakarta di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu, 2 Desemb
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – Kontroversi menyelimuti duel Bali United versus Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu 2 Desember 2018. Laga harus dihentikan beberapa kali oleh wasit Djumadi Effendi lantaran ulah penonton yang menyalakan flare dan melempar bom asap.

Persib Bandung Jaga Kebugaran Jelang Tantang Bali United di Championship Series

Tercatat, enam kali pertandingan harus dihentikan. Djumadi saat itu menilai asap sudah terlalu tebal dan mengganggu pandangan pemain.

Hingga akhirnya, Djumadi mengambil keputusan untuk menghentikan pertandingan saat laga memasuki menit 90+14.

Pengalaman Langka Maman Abdurrahman Main Bareng Sang Putra di Persija Jakarta

Protes dilayangkan para pemain Bali United. Mereka merasa laga tak layak dihentikan karena asisten wasit belum memberikan sinyal adanya injury time.

"Saya tak amati pertandingan itu. Hanya, ada masukan (soal insiden tersebut). Secara umum, menghentikan pertandingan kalau terjadi masalah, wajar sifatnya. Tergantung wasit yang memimpin laga," kata anggota Komite Wasit PSSI, Nasrul Koto, kepada VIVA, Senin 3 Desember 2018.

Thomas Doll Khawatir Cuaca Panas Jakarta Pengaruhi Persija Vs PSIS

"Kalau seperti ini, setiap ada masalah akan dilaporkan ke operator. Hingga sekarang, belum ada laporan ke Komite Wasit. Tapi, kami tindak lanjuti laporan ini," lanjutnya.

Dalam Laws of The Game FIFA dan diadopsi ke regulasi kompetisi Liga 1, memang wasit memiliki diskresi (keistimewaan) untuk menghentikan pertandingan jika adanya intervensi atau gangguan dari dalam maupun luar lapangan.

Sementara, untuk kasus Bali United versus Persija, Djumadi menganggap pertandingan tak layak dilanjutkan karena asap di stadion sudah begitu tebal. Dia juga menghentikan laga ketika sudah melewati 90 menit.

Kasus ini sebenarnya sempat terjadi di laga Persija versus Persib Bandung di Stadion Manahan, Solo, 3 November 2017. Kala itu, skuat Persib protes keras ke wasit Shaun Evans di menit 84 karena keputusannya dianggap kontroversial.

Shaun dengan tegas meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dan menimbulkan kontroversi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya