FOKUS: Nasib Sial Duo Timnas

Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Filipina U-23 di Merlion Cup 2019
Sumber :
  • Tim media PSSI

VIVA – Hasil minor ditorehkan timnas Indonesia U-22 di awal perjalanannya dalam turnamen dengan tajuk CFA Team China Chong Qing Three Georges Bank Cup International Football Tournament 2019. Menghadapi China, mereka bertekuk lutut dengan skor 0-2 pada Jumat malam WIB 11 Oktober 2019. 

Timnas China dan Korsel Tiba di Bali untuk Tampil di Piala Asia Wanita U-17

Laga yang dihelat di Archway Stadium memang berjalan menarik, Garuda Muda awalnya tampil meyakinkan dengan penguasaan bola yang lebih baik. Sayang mereka kehilangan fokus di babak kedua. 

Dua gol bersarang di gawang Nadeo Argawinata masing-masing di menit ke-57 dan menit ke-67. Skor 2-0 untuk China bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. 

Usai 2 Kali Imbangi China, Indra Sjafri Ungkap Program Selanjutnya Timnas Indonesia U-20

Pelatih Garuda Muda, Indra Sjafri memberikan komentar tentang laga tersebut. Dia kecewa dengan kekalahan, namun Indra memuji perjuangan skuatnya dan menurutnya Indonesia sudah tampil dengan baik. 

"Untuk kami, ini adalah persiapan untuk SEA Games 2019. Pertandingan berjalan menarik dan timnas Indonesia U-22 sudah bermain dengan baik," kata Indra Sjafri usai laga. 

Hasil Pertandingan Uji Coba Timnas Indonesia U-20 Vs China, Gol Indah di Menit Akhir

"Ada dua gol yang terjadi dan itu adalah gol yang sulit diantisipasi. Saya apresiasi kinerja pemain dalam 2 x 45 menit itu," lanjut dia. 

Setelah menghadapi China, Indonesia akan melakoni laga kontra Yordania pada Minggu 13 Oktober 2019 mendatang. 

Nasib Serupa 

Timnas Senior juga Kalah

Nasib sial timnas U-22 ini seakan menambah derita publik Indonesia. Sebab sebelumnya, hasil minor juga diraih oleh timnas senior saat melakoni ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022. 

Evan Dimas cs takluk dengan skor telak 0-5 dari Uni Emirat Arab (UAE). Kekalahan tersebut membuat Indonesia makin sulit untuk bisa lolos dari fase grup. Mereka sementara duduk di dasar klasemen dengan nihil poin dari tiga laga. 

Kondisi tersebut tentu mengkhawatirkan, sebab peluang Timnas untuk lolos dari fase grup hampir tertutup. Nantinya hanya akan ada juara grup dan empat runner-up terbaik dari delapan grup yang akan lolos. 

Di Grup G terdiri dari lima tim yang masing-masing akan melakoni delapan pertandingan. Menyisakan lima laga, Indonesia setidaknya wajib menyapu bersih dengan kemenangan jika ingin lolos.

Jika akhirnya mampu mengumpulkan 15 poin di akhir, Timnas juga harus berharap tim lain di Grup G terpeleset. Tidak sampai di situ, Skuat Garuda juga wajib berharap tim di grup lain juga bernasib malang. 

Usai dibantai UEA, pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy tetap berusaha memotivasi para pemainnya demi menjaga asa di pertandingan lain yang sudah menanti. 

Laga kualifikasi Piala Dunia 2020 Grup G selanjutnya, mempertemukan Indonesia melawan Vietnam, yang akan berlangsung pada 15 Oktober 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali.

“Saya harus tetap memotivasi mereka agar bisa bangkit di laga selanjutnya, melawan Vietnam,” kata McMenemy, seperti dilansir dari laman resmi PSSI, Jumat 11 Oktober 2019.

Terkait kekalahan dari UEA, Simon McMenemy mengungkapkan, timnya sebenarnya mampu memberikan perlawanan sengit di awal laga. Tapi mereka akhirnya gagal membendung UEA.

“Kami memiliki banyak peluang di babak pertama, setidaknya selama beberapa menit jelang turun minum, namun lawan dapat mencetak gol lebih dahulu. Babak kedua semakin sulit dan jauh dari perkiraan kami. Harus kemasukan empat gol lagi. Situasi berubah," lanjut McMenemy. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya