Pro Kontra Kampanye #SimonOut di Timnas Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy
Sumber :
  • Instagram/@simonmcmenemy

VIVA – Kursi pelatih Timnas Indonesia yang diduduki Simon McMenemy sedang panas. Saat ini, Simon menjadi sorotan karena catatan buruk yang diraih Indonesia dalam empat laga Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Maarten Paes Resmi Jadi WNI, PSSI Langsung Geber Naturalisasi 2 Pemain Ini

Indonesia tak pernah menang di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Melawan Malaysia, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Vietnam, Indonesia selalu kalah.

Torehan minor ini membuat Indonesia dipastikan gagal melaju ke fase selanjutnya. Pun, Indonesia memperpanjang rekor buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

2 Skenario Timnas Indonesia U-23 Tembus Olimpiade 2024

Sebab, sudah delapan tahun lebih mereka tak mampu meraih kemenangan di ajang ini.

Bukan cuma soal hasil. Performa Indonesia juga buruk. Pola permainan sama sekali tak jelas. Cara main Indonesia benar-benar berantakan.

Terpopuler: Timnas Indonesia Vs Uzbekistan Diulang, 2 Pengakuan Shin Tae-yong

Akibat fenomena ini, #SimonOut mewarnai jagat media sosial. Bukan cuma usai Indonesia dipermalukan Vietnam, 1-3. Tapi, sampai sekarang tagar itu masih terlihat di linimasa.

"Permainan yang diterapkan Simon, tak ada seni dan keindahannya di atas lapangan. Paling parah, saat memilih pemain starter. Apa lagi yang diharapkan dari Simon?" kata mantan pemain Timnas Indonesia era Primavera, Supriyono.

Sejak duel melawan Malaysia, Supriyono menyatakan kapasitas Simon sebagai pelatih Indonesia sudah terlihat. Tidak layak, itu kesimpulan yang diambil oleh Supriyono usai Indonesia dikalahkan Malaysia.

"Dia tak layak menangani tim di level internasional. Kalau memilih pelatih yang bukan level Piala Dunia, ini hasilnya," tegas Supriyono.

Pendapat berbeda malah diungkapkan mantan striker Indonesia, Budi Sudarsono. Menurut Si Piton, eks juru taktik Bhayangkara FC itu hanya belum dinaungi keberuntungan.

Desakan pecat pelatih, bagi Budi, sudah jadi kebiasaan di Indonesia. "Makanya pemain dan pelatih harus siap dikritik. Saya pikir tetap bisa dipertahankan. Mau program sebaik apa pun, kalau tak beruntung ya sulit," jelas Budi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya