- ligaindonesiabaru.com
VIVA – Arema FC enggan terkecoh dengan posisi Persipura Jayapura di papan bawah klasemen sementara Liga 1 2021/22. Kedua tim akan bertemu di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali dalam laga lanjutan Liga 1, Jumat 28 Januari 2022.
Pelatih Singo Edan, Eduardo Almeida, mengatakan tim Mutiara Hitam tetaplah berbahaya. Mereka memiliki tradisi kuat di sepakbola tanah air. Posisi di papan bawah bukanlah patokan bahwa Persipura tim lemah yang mudah dikalahkan.
Dia mengingatkan semua pemain untuk bekerja keras sejak peluit dibunyikan. Pemain dituntut bermain bagus selama 90 menit. Sebab, dirinya mematok tiga angka dalam laga melawan Persipura.
"Persipura saat ini masih ada di bawah, tapi mereka adalah tim yang bagus. Saya pikir posisi tidak bisa menjadi patokan dari potensi sesungguhnya dari Persipura. Karena mereka tim bagus dan banyak memiliki pemain berkualitas. Kami harus benar-benar bermain bagus untuk tiga poin," kata Eduardo, Kamis, 27 Januari 2022.
Pemain Arema FC merayakan gol ke gawang Persib
- instagram.com/aremafcofficial
Pelatih asal Portugal itu mengatakan, laga melawan Persipura tidaklah mudah. Dia memprediksi laga akan berjalan sulit. Tetapi dia sudah menyiapkan strategi untuk meredam agresivitas Ricardo Salampessy cs sekaligus mencuri kemenangan dilaga ini.
"Pertandingan besok adalah salah satu laga yang sulit. Tentu kami akan melakukan segala upaya untuk bermain bagus dan mendapatkan tiga poin," ujar Eduardo.
Sementara itu, gelandang bertahan Arema FC Jayus Hariono menilai lini tengah Persipura diisi pemain-pemain berkualitas. Sebagai pemain tengah Arema dia memiliki tugas mematikan aliran bola sekaligus meredam agresivitas pemain lawan. Dia menegaskan semua pemain berkomitmen meraih tiga angka.
"Pemain tengah Persipura bagus-bagus. Tetapi kami siap bertarung untuk memenangkan pertandingan," tutur Jayus.
Soal Anggapan Raja Penalti Liga 1, Begini Pembelaan Arema FC
Arema FC menolak anggapan sebagai tim paling diuntungkan oleh wasit karena banyak menerima hadiah penalti di Liga 1. Singo Edan menilai penalti yang mereka dapat murni.
