Pertandingan Liga 1 dengan Risiko Tinggi Kemungkinan Tidak akan Dimainkan Malam Hari

Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan
Sumber :
  • instagram.com/aremafcofficial

VIVA Bola – Sekretaris jenderal PSSI, Yunus Nusi mengatakan bahwa pertandingan Liga 1 yang berisiko tinggi menimbulkan rivalitas kemungkinan tidak akan dimainkan pada malam hari. Dia mencontohkan, laga seperti Persib Bandung vs Persija Jakarta atau Arema FC vs Persebaya Surabaya, takkan digelar malam hari lagi. 

Banyak Berkutat di Zona Degradasi, Arema FC Bersyukur Lolos dari Lubang Jarum

Hal tersebut disampaikan PSSI usai memberikan keterangan terkait tragedi Kanjuruhan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, pada Selasa 11 Oktober 2022.

Penjadwalan duel Persib vs Persija dan Arema vs Persebaya itu mengacu pada poin dalam surat FIFA, di mana pertandingan di Indonesia diminta paling lambat digelar pukul 17:00 dan hanya pada Sabtu serta Minggu.

Jadi Apparel 4 Klub Liga 1, Jenama Lokal Ini Ingin Gebrak Internasional

Poin FIFA itu dalam pandangan PSSI hanya untuk pertandingan dengan risiko tinggi, salah satu faktornya memiliki banyak suporter serta rivalitas tinggi.

"Di dalam surat FIFA itu yang high risk, berisiko tinggi itu sebaiknya tidak dilaksanakan di malam hari," kata Yunus Nusi.

Klub Elkan Baggott Selangkah Lagi Promosi ke Premier League

"Berarti mungkin Persib vs Persija jangan malam, Persebaya dengan Arema juga jangan malam," sambungnya.

Lebih lanjut, Yunus Nusi juga menjelaskan bahwa PSSI akan membuat regulasi baru soal kompetisi Liga Indonesia usai tragedi Kanjuruhan berdasarkan rekomendasi sejumlah elemen.

"Ya, pasti akan ada regulasi baru dari hasil semua rekomendasi-rekomendasi kepolisian, termasuk dari tim TGIPF ini kita akan akomodir semua," ucap Yunus Nusi.

Tragedi Kanjuruhan jadi momen paling kelam dalam sepak bola Indonesia. Insiden yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut menewaskan 131 orang yang sebagian besar merupakan suporter Arema karena terinjak-injak dan sesak napas akibat tembakan gas air mata.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya