Kisah Pemain Persija, Niat Jadi Pemadam Kebakaran malah Lolos Seleksi Timnas Indonesia U-19

Pemain Persija, Resky Fandi
Sumber :
  • Persija

VIVA Bola – Pemain Persija Jakarta, Resky Fandi Witriawan nyaris menjadi petugas kebakaran pada 2017 silam. Resky berniat memiliki kegiatan yang produktif usai lulus sekolah agar tidak memberatkan orang tua.

Arema FC Semakin Jauh Dari Zona Degradasi

Kala itu, berkarier di sepakbola tidak pernah terpikirkan olehnya. Sebab, Aktivitas berlatih sepak bola di SSB Mitra Manakarra sejak kelas 3 SD hingga SMA pun sudah tidak ia jalani. 

Namun, situasi berubah saat pelatih Timnas U-19 kala itu, Indra Sjafri, menggelar seleksi pemain di Mamuju. Sembari menunggu hasil tes di pemadam kebakaran, Resky mengikuti seleksi.

Hasil Liga 1: Persis Solo Legowo Akui Kemenangan Tim Tamu Persita Tangerang

Siapa sangka, Resky pun berhasil memikat Indra Sjafri dan dia dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemusatan latihan.

"Waktu itu tidak ada kerjaan. Saya jadi pengangguran satu tahun setelah lulus sekolah. Saya pun merasa tidak enak kalau selalu minta (kebutuhan) ke orang tua di rumah," kata Resky, dilansir laman resmi tim.

Hasil Liga 1: Tampil Ngotot dari Awal, PSIS Semarang Gilas Persikabo 1973

"Hingga akhirnya saya sempat mendaftar pemadam di kampung, Mamuju. Saya bahkan sudah mengumpul berkas pendaftaran," sambungnya.

Akan tetapi, sembari menunggu kelanjutan proses di pemadam kebakaran ada momen di mana pelatih Timnas U-19 kala itu, Indra Sjafri, menggelar seleksi pemain di Mamuju. Resky pun terpanggil untuk ambil bagian dalam seleksi tersebut.

"Setelah setahun lulus SMA ada seleksi Timnas U-19 di bawah pelatih Indra Sjafri. Dia pergi ke kampung untuk menggelar seleksi. Alhamdulillah saya terpilih ke Jakarta (pemusatan latihan). Momen itu bagi saya menjadi momen keberuntungan," tutur Resky.

Setelah terpilih dalam seleksi Timnas U-19, Resky terbang ke Cijantung, Jakarta Timur, untuk bergabung dengan para pemain muda dari berbagai daerah.

Setelah sempat ingin pindah jalan meninggalkan sepakbola dengan menjadi pemadam kebakaran, ia kembali menemui hasrat yang kuat untuk berkarier di dunia bal-balan.

Tapi, ada tantangan tersendiri yang ia hadapi. Meski sudah bergabung dalam pemusatan latihan Garuda Nusantara, Resky justru merasa tak percaya diri. 

"Awal-awal saya datang ke Cijantung, lokasi TC, saya sangat minder. Sebab, postur anak-anak yang lain besar. Wah ini kayanya sulit. Banyak hal-hal detail yang saya baru tahu di TC. Kondisi tersebut membuat saya minder," ujar Resky.

Dirinya merasa tak memiliki modal yang ideal jika dibandingkan dengan pemain-pemain lain. Sebab, Resky datang ke pemusatan latihan Timnas U-19 tanpa memiliki banyak pengalaman ikut turnamen.

"Saya kecewa saat masih kecil kurang kompetisi. Sementara di sini (Jakarta) kompetisinya bagus. Jadi para pemainnya memiliki mental bertanding yang bagus. Saya mental bertandingnya mungkin kurang karena waktu di kampung yang penting bermain happy saja," ucapnya.

Resky bercerita saat masih di SSB, dari kelas 3 SD hingga SMA, hanya beberapa kali ia mengikuti sebuah turnamen besar, yaitu tiga kali Danone Cup dan tiga kali juga di turnamen yang diselenggarakan oleh Yamaha. 

Beruntung baginya memiliki wadah lain untuk mengembangkan diri, yaitu masuk tim sekolah untuk tampil di Liga Pendidikan Indonesia (LPI) saat di SMP dan SMA.

Namun, Resky muda ternyata memiliki mental yang tangguh. Rasa minder di awal-awal TC ia konversi menjadi motivasi untuk bersaing dengan pemain-pemain lain.

Resky pun menjadi langganan Timnas dan masuk dalam tim yang dibawa ke Turnamen Toulon 2017, Piala AFF U-19 2017, Kualifikasi Piala AFC U-19 2018, Piala AFF U-19 2018, dan Piala AFC U-19 2018.

Resky mulai bergabung dengan Persija Jakarta pada tahun 2019 lalu. Pada tahun 2021 Reski dipinjamkan ke Dewa United.

Satu tahun setelahnya, pemain berposisi sebagai gelandang itu kembali dipinjamkan, kali ini ke PSIS Semarang. Untuk sekarang Resky telah bergabung lagi ke Persija Jakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya