- VIVAnews
VIVAnews - Komite Normalisasi sudah selesai menyusun peraturan organisasi (PO) yang akan digunakan pada pemilihan pengurus baru PSSI, 20 Mei 2011. Sebelum digunakan, PO ini terlebih dulu dikirim ke FIFA.
"Pada prinsipnya draft nya sudah rampung. Tinggal menunggu sekali pleno lagi setelah itu akan kita kirim ke FIFA," kata Anggota Komite Noramalisasi, Joko saat dihubungi VIVAnews, Jumat, 8 April 2011.
Menurut Joko, Komite Noramalisasi selanjutnya akan menunggu apakah ada catatan dari FIFA. Bila tidak, maka PO tersebut akan segera disosialisasikan kepada seluruh anggota pemilik suara PSSI.
PO yang telah disusun Komite Normalisasi merupakan aturan main pada Kongres PSSI yang akan digelar 20 Mei mendatang. Selain mengatur menganai syarat paca bakal calon, PO juga mengatur tata cara pemilihan.
"Saya tidak ingat jumlah pasalnya. Namun dalam menyusun PO ini, kami mengacu pada statuta FIFA soal electoral code dan statuta PSSI terkait teknis dan syarat pencalonan," beber Joko.
Mengenai persyaratan calon ketum, waketum, dan anggota exco PSSI, Joko mengatakan KN tetap mengacu pada statuta PSSI pasal 35 ayat 4. Agar tidak menimbulkan perdebatan, Joko mengaku pihaknya akan mencantumkan isinya dalam dua versi, yakni bahasa Inggris dan Indonesia.
Joko juga mengatakan bahwa PO yang telah disusun tidak mencantumkan keempat bakal calon ketum PSSI yang telah dilarang FIFA. Mereka adalah Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro, dan George Toisutta.
"PO tidak mencantumkan nama. Kalaupun ada larangan dari FIFA terhadap beberapa nama, itu akan jadi referensi saja," pungkas Joko.
Sebelumnya, FIFA telah menyerahkan persoalan PSSI ke tangan Komite Normalisasi. Komite yang beranggotakan delapan orang ini diketuai oleh mantan ketua PSSI dan KONI, Agum Gumelar.
Selain menggelar pemilihan kepengurusan baru, Komite Normalisasi juga diberi wewenang untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul terkait dengan kehadiran kompetisi tandingan Liga Primer Indonesia (LPI).
Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat
Arab Saudi kemungkinan akan memiliki perwakilan kontestan Miss Universe pertamanya tahun ini. Kandidat lagi diseleksi ketat.
