- VIVAnews/Anda Nurlaila
VIVAnews- Bakal calon Ketua Umum PSSI, Erwin Aksa tidak akan mematikan Liga Primer Indonesia (LPI). Sebaliknya, Erwin mengaku akan mengakomodir kompetisi yang menjadi tandingan Liga Super Indonesia (ISL) itu.
LPI sebelumnya tidak mendapat pengakuan dari FIFA. Namun lewat Komite Normalisasi, LPI yang digagas pengusaha Arifin Panigoro kini berada di bawah supervisi PSSI sebagai sebuah turnamen sepakbola.
Menurut Erwin, LPI merupakan kompetisi yang mengakomodir potensi dalam pengembangan sepakbola nasional. Karena itu seluruh potensi yang ada di dalamnya perlu tetap dijaga agar tidak sampai lenyap.
"Memang ISL adalah satu-satunya kompetisi yang diakui oleh FIFA. Namun nanti, LPI harus tetap dilibatkan. LPI tidak serta merta harus dimatikan. Justru jika disatukan, potensi sepak bola Indonesia akan semakin besar” ungkap Erwin Aksa di Makassar, Minggu, 24 April 2011.
Selain itu, Erwin juga mempertimbangkan sosok pengagas LPI, Arifin Panigoro. Menurut ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tersebut, Arifin memiliki kontribusi besar dalam sepakbola nasional.
"Tidak banyak orang yang mau korban waktu dan uang untuk sepak bola. Sejatinya, kita tidak boleh melupakan mereka. Baik Nirwan Bakrie dengan PSSI-nya maupun Arifin Panigoro dengan LPI-nya,” tegas Erwin.
Lebih jauh, Erwin mengatakan ISL dan LPI harus disatukan karena alasan anggaran. Saat ini, banyak klub yang mengeluh dengan mahalnya mengelola sepak bola meski hanya berlaga pada satu liga saja.
Untuk ke depan, Erwin mengaku kedua kompetisi ini bisa memiliki kesepahaman visi dan misi. “Ini untuk liga sepak bola yang ideal, sehat dan profesional,” beber pria berusia 33 tahun tersebut.
Erwin telah resmi didaftarkan sebagai bakal calon ketua umum PSSI, pada Rabu, 20 April 2011 lalu. Saat pengembalian berkas pendaftarannya, Erwin didampingi sebanyak 30 wanita cantik berkostum Merah Putih. Laporan: Rahmat Zena | Makassar (adi)
Pengakuan Jujur Shin Tae-yong Jelang Timnas Indonesia U-23 Lawan Guinea
Timnas Indonesia U-23 akan melawan Guinea pada playoff Olimpiade Paris 2024, di Clairefontaine. Begini pengakuan jujur pelatih Shin Tae-yong soal timnya.
