- VIVAnews/Marco Tampubolon
VIVAnews - Koordinator timnas, Bob Hippy tidak terlalu memusingkan masalah yang sedang dihadapi timnas senior saat ini. Anggota exco PSSI itu mengaku kalau dirinya lebih fokus kepada program timnas jangka panjang.
Tujuh pemain timnas senior tidak ingin memperkuat timnas bila masih ditangani Wim Rijsbergen. Penolakan ini adalah buntut pernyataan Wim yang memojokkan pemain saat timnas kalah 0-2 dari Bahrain, Selasa, 6 September lalu.
Awalnya ancaman mogok ini hanya sebatas rumor. Namun situasi semakin jelas setelah kapten timnas, Bambang Pamungkas menuliskan kejadian sebenarnya lewat blog pribadinya, Minggu, 11 September 2011.
Manajer timnas, Ferry Kodrat saat dihubungi VIVAnews, Senin (12/11) menolak mengomentari masalah ini. Sebaliknya Ferry meminta agar masalah tersebut ditanyakan kepada Bob Hippy selaku koordinator timnas.
"Saya tidak konsentrasi ke masalah itu, saya konsentrasi membina pemain muda. Membina supaya empat tahun kemudian, enggak ada persoalan lagi seperti ini," kata Bob kepada wartawan, Selasa, 13 September 2011.
"Saya mengerjakan urusan empat tahun kedepan, bukan mau seperti apa bulan depan," lanjutnya.
Bob juga mengaku baru kembali dari luar negeri. Karena itu, dia tidak mengikuti permasalahan yang kini sedang dihadapi timnas senior. Apalagi, dia mengaku tidak pernah mendapat laporan resmi dari manajamen timnas.
Bob juga mengaku tidak tahu mengenai pertemuan tiga pemain timnas dengan Alfred Riedl, Rabu, 7 September lalu. Padahal pertemuan yang dihadiri Markus Horison, Firman Utina, dan Bambang Pamungkas ini sempat membuat berang Ketua Komisi Disiplin PSSI, Bernhard Limbong.
"Saya baru pulang dari luar negeri. Sampai sekarang saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Belum ada laporan resmi dari menajemen timnas,'' ujar Bob.
"Kalau sudah waktunya dipanggil, ya akan dipanggil. Kan tanggal 1 Oktober dipanggil semuanya. Kalau memang ada perbedaan kita bicarakan semua," lanjut Bob.
"Tiap orang, pelatih, dan pemain ingin menang, mari satukan kekurangan masing-masing supaya menjadi sesuatu yang positif," pungkasnya.
Bob sebenarnya sempat berkomentar mengenai sikap kasar Wim saat jeda babak pertama lawan Bahrain, Selasa, 6 September lalu. Kala itu, Wim dituding telah memaki para pemain dengan kata-kata yang tidak pantas.
Di hadapan wartawan, Bob mengatakan di dunia sepakbola, sikap pelatih asal Belanda itu masih berada pada batas kewajaran.
"Menurut saya, komentar Wim biasa dalam sepakbola. Di Inggris, (pelatih Fabio) Capello dan (gelandang Frank) Lampard saling memaki itu biasa," ujar Bob di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis 8 September 2011. (irb)