VIVAnews - Australia tak pernah menganggap enteng Indonesia. Pelatih Socceroos, Pim Verbeek, juga membantah datang dengan pemain lapis kedua.
"Ini bukan pemain lapis kedua, melainkan para pemain terbaik di Liga Australia," kata Verbeek dalam jumpa pers jelang laga Pra Piala Asia (PPA) 2011 di PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa 27 Januari 2009.
Verbeek dipastikan tak bisa mendampingi anak asuhnya dari pinggir lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Rabu 28 Januari 2009. Pelatih asal Belanda ini masih menjalani hukuman Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) terkait insiden protes di Piala Asia 2007 lalu.
Saat itu, Verbeek masih menangani Korea Selatan dalam laga perebutan posisi 3 di Gelora Jaka Baring, Palembang. Uniknya, sanksi tiga laga Verbeek diawali saat lawan Indonesia.
"Saya yakin Indonesia akan tampil bagus di hadapan publiknya sendiri. Saya tidak menganggap pertandingan ini mudah. Tapi, saya sudah percaya dengan kemampuan pemain saya," lanjut Verbeek. "Saya punya pengalaman pada 2007 lalu. Saya tahu itu."
Kondisi cuaca Indonesia juga tak dikhawatirkan Verbeek. Pasalnya, timnya terbiasa dengan hujan dan perubahan cuaca saat melakukan persiapan di Sydney.
Respek kepada Indonesia juga dilontarkan kapten Australia, Craig Moore. Ia pun tak mau sesumbar.
"Saya hormat dan respek kepada para pemain Indonesia. Saya takkan mengecilkan mereka, meski kami berpeluang mengambil tiga poin.
Strategi Kejutan
Jika Indonesia akan mengubah strategi, Australia berjanji akan mengeluarkan strategi kejutan. Hal itu dijanjikan Verbeek.
"Saya takkan bilang strategi itu di sini. Saya akan kejutkan semua pihak. Jangankan Anda, pemain saya sendiri juga tidak tahu siapa-siapa yang akan diturunkan," kata Verbeek lagi.
Verbeek akan mengandalkan Craig Moore sebagai pemain paling berpengalaman. Craig akan ditugasi untuk mengarahkan rekan-rekannya.
Dengan strategi yang diterjemahkan Moore cs, Verbeek yakin timnya akan bisa mencetak lebih dari satu gol.
Usai Geledah Ruang Kerja, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar
Sekjen DPR akan diperiksa sebagai saksi.
