- Marco/VIVAnews
VIVAbola - Ketua Pengprov PSSI DKI Jakarta, Hardi Hasan mengaku kecewa dengan sikap Persija Jakarta, Iwan Setiawan yang memutuskan mundur dari jabatannya. Menurut Hardi, Iwan seharusnya berkoordinasi dengan klub dulu sebelum mengeluarkan keputusan.
Iwan memutuskan mundur dari jabatannya usai laga Persija vs Persisam Samarinda, Minggu, 26 Februari 2012. Kepada wartawan, Iwan mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Jumadi yang dianggap banyak merugikan Persija pada pertandingan tersebut.
"Saya mengerti saat itu coach Iwan sedang dalam kondisi emosi. Tapi jujur, saya kecewa dengan keputusan dadakan tersebut. Harusnya sebagai pelatih dia berkoordinasi dulu dengan klub," kata Hardi saat dihubungi VIVAbola, Senin, 27 Februari 2012.
Menurut Hardi, sebagai pelatih yang dibayar oleh klub, Iwan sejatinya harus mengutamakan kepentingan Persija. Persoalan akumulasi kekecewaan terhadap keputusan wasit di lapangan seharusnya lebih dulu dibicarakan dengan manajamen Persija.
"Kalau setelah pembicaraan dengan klub, langkah mundur tetap menjadi jalan yang terbaik, setidaknya klub mempunyai pandangan bagaimana menindak lanjuti persoalan. Jika tiba-tiba mundur seperti ini kan, pasti berdampak terhadap klub," kata Hardi.
Meski demikian, Hardi meminta agar PT Liga Indonesia dan Badan Liga Indonesia (BLI) segera menyikapi aksi mundurnya Iwan. Menurutnya, kedua lembaga tersebut harus segera membenahi persoalan wasit yang selama ini dianggap masih banyak kekurangan.
"Iwan mengambil keputusan mundur lantaran merasa kecewa terhadap wasit. Persoalan wasit ini yang saya kira harus juga jadi perhatian BLI dan PT Liga Indonesia," kata Hardi.
"Benar atau tidaknya tudingan Iwan, persoalan wasit harus jadi perhatian.Jangan sampai ada kejadian lain seperti ini nantinya. Kejadian seperti ini saya kira sangat mencoreng ISL," ujar Hardi.
