Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id
- Imbas perseteruan PSSI dengan Kemenpora tak hanya merugikan klub peserta QNB League. 54 klub yang bermain di Divisi Utama pun jadi korban perseteruan kedua institusi tersebut.
Melihat kondisi ini, PT Liga Indonesia yang juga bertindak sebagai operator Divisi Utama, mengadakan pertemuan dengan perwakilan klub. Menurut CEO PT Liga Joko Driyono, pertemuan ini diadakan guna membahas masa depan kompetisi, pasca dibekukannya PSSI.
Sebagai produk PSSI dan PT Liga, kompetisi Divisi Utama juga ikut terhenti. Beberapa klub yang sudah menjalani laga, menanggung kerugian hingga mencapai miliaran rupiah. Terlebih itu, hasil pertandingannya pun tak diakui.
"Memang kita berada dalam kondisi sulit. Seperti yang berulang kali saya sudah katakan, kita hanya bisa berharap agar PSSI dan Kemenpora segera bersinergi lagi," ujar Joko.
"Klub di Divisi Utama juga merasakan hal yang sama. Maka itu, kita di sini mencari solusi untuk bisa menghadapi masalah ini bersama," sambungnya.
Baca Juga :
Depok Kembali Miliki Persikad
Baca Juga :
Wajah Baru Kompetisi Sepakbola di Indonesia
"Kami dari Persikad, dan semua klub disini pasti ingin semuanya cepat selesai, jadi kompetisi bisa berjalan lagi," ujar Adi.
Halaman Selanjutnya
"Kami dari Persikad, dan semua klub disini pasti ingin semuanya cepat selesai, jadi kompetisi bisa berjalan lagi," ujar Adi.