Kasus 'Sepakbola Gajah', PSS Sleman Terbukti Atur Skor

PSIS Semarang (biru)
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA.co.id - Komite Disiplin (Komdis) PSSI, kembali mengadakan sidang lanjutan guna membahas perkembangan kasus pengaturan pertandingan yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS Semarang di 8 Besar Divisi Utama, 26 November 2014.

Sidang dilakukan tertutup bertempat di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis 10 September 2015. Dalam agenda kali ini turut hadir Supardjiono (Manajer PSS Sleman), Edy Broto (Asisten Pelatih PSS), dan Panitia Pelaksana (Panpel) laga PSS kontra PSIS, Erry Febrianto alias Ableh.

Setelah mendalami kasus ini dengan mendengarkan banyak keterangan berbagai pihak, Komdis PSSI lewat Ketua, Ahmad Yulianto, membenarkan jika PSS Sleman terbukti melakukan pengaturan pertandingan (match setting).

Dalam sidang ini, Ahmad menyebut jika rekaman pertandingan 'sepakbola gajah' antara PSS Sleman dan PSIS Semarang, jadi alat bukti paling kuat untuk mendukung dugaan bahwa PSS sengaja mengalah dalam laga tersebut.

Menurut Ahmad, keterangan yang diberikan Supardjiono kepada Komdis PSSI tidak sama dengan keterangan ketika dipanggil oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan.

Depok Kembali Miliki Persikad

"Supardjiono hanya memberikan keterangan sebatas, beberapa pertandingan Borneo (FC) mendapat penalti 11. Ini keterangan tidak sama seperti saat diperiksa Pak Hinca (Panjaitan). Waktu diperiksa Pak Hinca, seakan-akan itu Ableh (sebagai pelakunya)," ujar Ahmad kepada wartawan.

(Berikutnya: PSS Terancam Hukuman 10 Tahun)

Usai Umumkan Gabung Chelsea, Conte Terancam Penjara



"Ableh itu nggak ada dalam pertandingan itu. Dia tidak bisa dijadikan kambing hitam," imbuh Ahmad, yang juga menjelaskan kalau Ableh adalah salah satu anggota internal PSS.

Perkataan Ahmad ini terkait dengan hasil pemeriksaan yang sebelumnya dilakukan oleh Hinca Panjaitan. Saat itu Supardjiono justru menuding Erry Febrianto alias Ableh yang terlibat dalam pengaturan pertandingan ini.

Padahal, dalam laga PSS kontra PSIS, Ableh sendiri sedang ada di Martapura, guna melihat peta kekuatan Martapura FC yang akan dihadapi PSS di laga selanjutnya.

Oleh karena itu menurut Ahmad, Komdis akan segera mengambil keputusan soal sanksi yang akan diberikan kepada PSS, paling lambat satu minggu ke depan.

"Apapun alasannya ini sudah terbukti, mereka tak bisa mengelak lagi. Anak-anak (pemain PSS) kan ada dibawah tekanan manajemen. Oleh karena itu Komdis akan segera mengambil keputusan. Ya, mungkin hari Kamis depan," tutur Ahmad.

Dengan hasil ini, PSS Sleman terancam sanksi berat selama 10 tahun tidak bisa berlaga di semua kompetisi.

Pertandingan di TSC B

Wasit Korban Pengeroyokan Pemain Persinga Angkat Bicara

Tayangan video menunjukkan dia diinjak-injak pemain Persinga Ngawi

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016