- Ajie Y K / VIVAbola
VIVA.co.id - Manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola Sriwijaya FC terus bernegosiasi dengan korban pemukulan Patrich Wanggai yang merupakan atlet Porprov KONI Palembang, Untung Saputra.
Manajemen Laskar Wong Kito berharap Untung bisa mencabut laporannya dan menyelesaikan masalah ini dengan jalan damai.
Pada 6 April 2015 lalu, Patrich dituding melakukan pemukulan kepada Untung saat laga uji coba antara Sriwijaya FC kontra Porprov KONI Palembang.
Kejadian bermula ketika Untung melakukan tekel keras terhadap Titus Bonai di menit 65. Aksi ini membuat tensi pertandingan memanas. Pertandingan pun dihentikan sementara.
Secara tiba-tiba, Patrich melepaskan pukulan sebanyak dua kali ke wajah Untung. Hasilnya, pemuda 21 tahun tersebut mengalami patah hidung.
Korban kemudian melapor ke Polda Sumatera Selatan. Kemudian, pada Jumat 15 Mei 2015 siang tadi, Patrich dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi.
Sekretaris PT SOM, Faisal Mursid, berharap kasus yang menimpa Patrich bisa segera selesai. Dia juga mengaku sedang bernegosiasi dengan korban agar kasus ini bisa diakhiri dengan damai.
"Sampai sekarang kami terus lakukan upaya damai. Kalau dari KONI Palembang telah setuju, namun korban tetap memilih upaya hukum" kata Faisal saat mendampingi Patrich menjalani pemeriksaan di Polresta Palembang.
Aksi pemukulan yang dilakukan Patrich sempat membuat manajemen Sriwijaya berang. Laskar Wong Kito akhirnya menghukum pria asal Papua tersebut dengan memotong gajinya sebesar 25 persen.
Hukuman ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan korban untuk mencabut gugatannya terhadap Patrich. "Bahkan SP 1 juga sudah diberikan. Kami akan terus melakukan mediasi dan pendekatan kepada korban agar kasus ini cepat selesai" jelas Faisal. (ase)