Sumber :
- VIVA.co.id/Satria Permana
VIVA.co.id - Semen Padang gagal menggondol gelar Piala Jenderal Sudirman. Itu setelah mereka ditekuk Mitra Kukar, dengan skor 2-1, dalam laga final yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu 24 Januari 2016.
Setelahnya, muncul pertanyaan, bagaimanakah nasib pelatih Nilmaizar di Semen Padang menyusul hasil tersebut?
Asisten manajer Semen Padang, Very Mulyadi, menyatakan saat ini manajemen tim tengah mengevaluasi kinerja Nil selama perhelatan Piala Jenderal Sudirman.
Very mengungkapkan, ada peluang manajemen Semen Padang melakukan perombakan di posisi pelatih kepala. Artinya, saat ini posisi Nil rawan digusur oleh pelatih lain.
"Sekarang, kami sedang meliburkan tim. Mungkin, hasilnya baru diketahui oleh publik pada pekan depan," kata Very kepada VIVA.co.id, Selasa 26 Januari 2016.
Sebenarnya, kiprah Nil di Piala Jenderal Sudirman terbilang apik. Sempat terseok di babak penyisihan, Semen Padang mulai menggila di fase 8 besar.
Mereka kemudian lolos ke babak semifinal. Dan secara dramatis, mantan pelatih timnas Indonesia tersebut berhasil mengantarkan Kabau Sirah ke partai final.
Di final, Semen Padang sempat unggul lewat sundulan Adi Nugroho. Sayang, mereka harus rela menempati posisi kedua setelah Michael Orah memaksa Mohamadou Alhadji melakukan gol bunuh diri dan Yogi Rahadian membobol gawang Jandia Eka Putra dengan skema yang indah.
"Maka dari itu, kami ingin melakukan evaluasi terlebih dahulu terkait kinerja pelatih. Untuk pemain, mereka sudah dipanggil manajemen tim sebelum final. Sejauh ini, mereka masih komitmen dengan Semen Padang," terang Very.
Very menyatakan pihaknya memiliki program untuk mempromosikan pelatih lokal ke Semen Padang. Salah satunya adalah Hendra Susila, mantan pemain Semen Padang yang sempat merumput bersama Nil.
"Semen Padang memang punya program mempromosikan pelatih lokal untuk muncul ke permukaan. Kami punya beberapa pelatih yang sudah bersertifikat AFC. Dan hasilnya, terlihat. Banyak pelatih yang sempat pimpin Semen Padang muncul ke permukaan. Nil, Jafri (Sastra), dan masih banyak lagi," ujar Very.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
