VIVA.co.id - Gatot S Dewa Broto, Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), membantah ada motif politik dalam pembekuan PSSI. Dia menyebut Menpora Imam Nachrawi membuat keputusan berdasarkan undang-undang.
“Faktanya ranah hukum. Orang katakan pembekuan tidak ada dasarnya. Ada, dasarnya. Hidden political agenda tidak ada dalam konteks ini,” kata Gatot pada Sabtu, 27 Februari 2016 di Jakarta.
Menurutnya undang-undang menyebutkan, bahwa penanggungjawab bidang keolahragaan adalah Menpora. Itu yang menjadi dasar Menpora membuat keputusan, untuk membekukan PSSI. Dia mengatakan walau ada arahan dari presiden, eksekutornya adalah Menpora.
Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan, mengatakan dampak dari pembekuan PSSI, adalah terganjalnya keinginan masyarakat untuk melihat lagi kompetisi sepakbola. "Tidak dikasih izinnya sama polisi. Bagaimana kegiatan di daerah, siapa yang menjalankan? Tidak ada,” kata Hinca.
Hinca mengatakan tidak mungkin ada sepakbola, tanpa peran negara. Namun ada batas dalam intervensi negara pada dunia sepakbola. "Negara menyediakan infrastruktur, agar orang bisa bermain sepakbola, sementara federasinya mengatur bagaimana bermain sepakbola."
"Itu bagian, di mana negara tidak boleh masuk, bagaimana bermain bolanya," ujar Hinca. Dia menegaskan, tugas negara hanya menjamin pertandingan, dari segi keamanan dan stadion.
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.
