- Istimewa
VIVA.co.id – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggagas acara Jumpa Suporter Sepakbola Seluruh Indonesia di Senayan, Jakarta, Kamis 3 Agustus 2017 siang WIB. Namun, Jakmania yang sebenarnya diundang memilih tidak datang.
Melalui keterangan terbuka, suporter Persija Jakarta itu meminta maaf. Sebab, ketidakhadiran mereka lebih karena tidak satu pandangan dengan Kemenpora terkait islah suporter.
(Baca juga: Menanti Perdamaian The Jakmania dan Bobotoh)
"Namun, perkembangan belakangan ini, kami melihat seperti ada upaya untuk mempercepat proses perdamaian tanpa melihat kondisi internal baik di The Jakmania maupun Viking yang masih banyak pro kontra," demikian pernyataan resmi Jakmania.
Keputusan untuk tidak datang ke acara gagasan Kemenpora diambil Jakmania usai menggelar rapat pengurus Selasa 1 Agustus 2017 malam WIB. Mereka tidak ingin terjadi pro dan kontra di kalangan anggotanya sendiri.
Menanggapi sikap Jakmania tersebut, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto, mengaku tidak mempermasalahkannya. Karena sebelumnya sudah mendapat penjelasan.
(Baca juga: Jalan Panjang Perdamaian The Jakmania dan Bobotoh)
"Tidak apa-apa, kami menghormati apa yang menjadi standing point mereka karena sebelumnya juga sudah berkomunikasi dengan kami. Poinnya juga mereka tidak menantang acara ini," tutur Gatot.
Acara Jumpa Suporter Sepakbola Seluruh Indonesia ini diadakan menyusul meninggalnya Ricko Andrean. Pria berusia 22 tahun tersebut menjadi korban pengeroyokan saat menyaksikan laga Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), 22 Juli 2017 lalu. (one)
Kerja Kolektif Mengembalikan Lagi Kepercayaan Jakmania kepada Persija
Persija Jakarta menjalani musim yang tak memuaskan bagi Jakmania. Mereka ada di urutan kedelapan klasemen Liga 1 2023/2024. Prestasi yang menurun itu ada imbas negatifnya
