- Istimewa
VIVA – Persipura menjadi salah satu tim Liga 1 yang gagal lolos verifikasi lisensi klub AFC pada 2017. Alhasil, mereka harus mengubur mimpi untuk bermain di kompetisi level Asia, seperti Liga Champions Asia dan Piala AFC.
Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano menganggap ini sebagai sebuah musibah. Meskipun sudah mengajukan banding, penolakan yang mereka dapat.
(Baca juga: PSSI Tolak Banding Lisensi Tiga Klub)
"Jelas kami sedih tetapi ini lah kenyataannya, sebagai klub besar kami harus menerima ini. Kami tunduk dan taat pada aturan dan ketentuan, walaupun kami juga tidak inginkan hal ini terjadi tetapi ini adalah musibah," ujar Benhur.
Keterlambatan menyetor dokumen administrasi menjadi alasan utama Persipura gagal memenuhi syarat lisensi AFC. Diketahui, administrator klub berjuluk Mutiara Hitam menderita sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
"Kami telah melewati batas waktu akhir input data dan dokumen. Semua proses itu harus berjalan bersama, tidak bisa terpisah, dan hingga waktu yang ditentukan kami tidak bisa melengkapi," tuturnya.
Peluang Persipura untuk berlaga di kompetisi level Asia sebenarnya terbuka. Karena, hingga pekan ke-32 Liga 1, mereka bertengger di posisi empat klasemen.
Di atas Persipura ada PSM Makassar, Bhayangkara FC, dan Bali United. PSM tidak bisa mendapatkan lisensi klub AFC karena unsur sporting (pembinaan usia muda) mereka tidak ada. Sementara itu, The Guardians kepentok unsur legal.
(Baca juga: PSSI Masih Tunggu Klub Ajukan Banding soal Lisensi AFC)
Dengan jatah tiga slot --satu ke Liga Champions Asia dan dua di Piala AFC-- Persipura bisa dapat jatah buangan dari dua tim di atas mereka yang tidak lolos. Dalam ketentuan disebut, jatah bisa dipakai minimal hingga peringkat sembilan klasemen.
Persipura pernah dua kali bermain di Liga Champions Asia. Sementara itu, di Piala AFC, mereka tiga kali tampil, dengan prestasi tertinggi mencapai semifinal pada 2014. (art)
Kuota Eropa Lengkap! Berikut 24 Tim yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025
Klub Austria, RB Salzburg menjadi tim Eropa ke-12 dalam Piala Dunia Antarklub 2025 setelah Arsenal kalah dari Bayern Munich pada babak perempat final Liga Champions.
