- premierleague.com
VIVA Bola – Para pemain Premier League tidak lagi melakukan gerakan berlutut sebelum setiap pertandingan. Nantinya, gerakan berlutut itu akan dilakukan saat pertandingan tertentu saja.
Dilansir dari The Independent, para kapten klub Premier League mengadakan pertemuan untuk membahas apakah akan melanjutkan gerakan yang diperkenalkan pada tahun 2020 silam.
Gerakan berlutut ini merupakan kampanye anti-rasis Black Lives Matter yang menjadi terkenal pasca kematian pria berkulit hitam bernama George Floyd di Amerika Serikat. Kala itu, George dibunuh oleh seorang polisi dengan posisi berlutut di lehernya.
Walaupun tak lagi berlutut setiap sebelum kick off, para pemain dan klub tetap berkomitmen untuk melawan rasisme dalam bentuk apapun.
“Para pemain telah memutuskan untuk menggunakan momen-momen tertentu selama kampanye mendatang untuk berlutut guna memperkuat pesan bahwa rasisme tidak memiliki tempat di sepakbola atau masyarakat. Premier League mendukung keputusan para pemain dan bersama klub akan menggunakan peluang ini untuk meningkatkan pesan anti-rasisme sebagai bagian dari rencana aksi No Room for Racism (tak ada ruang untuk rasisme),” begitu bunyi pernyataan Premier League dikutip dari The Independent.
“Kami tetap berkomitmen untuk memberantas prasangka rasial dan untuk mewujudkan masyarakat inklusif dengan rasa hormat dan kesempatan yang sama untuk semua.”
Menurut laman The Guardian, gerakan berlutut ini masih akan ditampilkan saat pembukaan musim 2022/2023 yang dimulai pada Jumat, 5 Agustus waktu setempat. Selain itu gerakan berlutut akan dilakukan pada pekan terakhir Premier League, bulan Oktober dan Maret untuk memperingati kampanye No Room for Racism, pertandingan Boxing Day, serta final Carabao Cup dan FA Cup.