- REUTERS/Toby Melville/Files
VIVAnews - Pihak Kepolisian Inggris semakin serius melakukan investigasi atas kasus rasis yang menimpa pemain Queens Park Rangers (QPR), Anton Ferdinand. Apalagi, setelah Ferdinand mendapatkan surat ancaman mati.
Kepolisian Metropolitan London telah mendapatkan laporan dari pihak QPR. Surat ancaman mati kepada adik bek Manchester United, Rio Ferdinand datang ke kandang klub London barat itu, pekan lalu.
"Saya bisa mengonfirmasi bahwa pihak yang berwenang kini sedang menginvestigasi dugaan adanya surat jahat itu,'' kata juru bicara Scotland Yard seperti dilansir ESPN.
The Sun menyebut surat itu lebih banyak berisi grafis. Dan pejabat QPR tak pernah menunjukkannya kepada Ferdinand yang sedang terlibat kasus rasis dengan bek sekaligus kapten Chelsea, John Terry.
Surat itu diantarkan langsung ke kandang QPR, Loftus Road, Jumat 4 November 2011. Pejabat QPR tak menunjukkan kepada Anton agar tak mengganggu mentalnya serta investigasi kasus rasis itu. Sejauh ini, belum diketahui siapa pengirimnya.
Ferdinand (26 tahun) mengaku telah mendapatkan ucapan bernada rasis dari Terry saat QPR menjamu Chelsea dalam laga Premier League, bulan lalu. Laga yang berlangsung panas itu berujung kekalahan Chelsea 0-1.
Kubu The Blues dan Terry (30 tahun) menyangkal telah mengeluarkan ucapan rasis. Kasus ini sedang dalam investigasi Met dan Asosiasi Sepakbola Inggris (Football Association/FA | umi).