- Chelsea
Seperti dilansir Dailymail.co.uk, Barklie merupakan pria berusia 50 tahun, warga Carrickfergus, Irlandia Utara. Nama Barklie mencuat setelah wajahnya muncul bersama dua pelaku aksi rasial di stasiun kereta bawah tanah kota Paris baru-baru ini.
Barklie merupakan pria yang mengusir seorang penumpang kulit hitam yang coba memasuki gerbong suporter Chelsea yang tengah bertolak menuju kandang Paris Saint Germain (PSG).
Lihat insiden lengkapnya pada tautan ini.
Kejadian ini menuai kecaman dari berbagai pihak. Belakangan, surat kabar di Dublin, Irlandia, mengungkapkan bahwa Barklie merupakan mantan pejabat kepolisian Royal Ulster Constabulary (RUC). Dia juga diketahui sudah lama menjadi pendukung setia Chelsea.
Setelah nonaktif sebagai pejabat kepolisian RUC, Barklie bekerja sebagai penggiat kemanusiaan. Pria berusia 50 tahun tersebut bekerja di Wave Traume Centre di Belfast yang selama ini dikenal gencar membantu korban-korban kerusuhan Irlandia Utara.
Sebagai penggiat kemanusiaan, Barklie dikenal aktif. Dia juga tercatat sebagai direktur Forum Hak Azasi Manusia Sedunia dan pernah tampil dalam konferensi di India, 2013 lalu.
Barklie mengaku tidak pernah bersikap rasial. Saat ini, Barklie telah menunjuk pengacara untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada pihak kepolisian. Menurut pihak pengacara, Barklie sudah punya catatan yang akan menjelaskan kejadian tersebut. (one)
Baca juga:
Hajar Southampton, Liverpool Intai Empat Besar
Wolfsburg Jaga Asa Saingi Bayern
Tekuk Elche, Madrid Menjauh dari Barcelona
Bertemu Conte, Hiddink Minta Saran soal Inter Milan?
Pemilik baru Inter Milan menginginkan Hiddink jadi bos sementara.
