'The Next Maldini' Kaget dengan Gaya Brutal Premier League

Bek Manchester United, Matteo Darmian (kiri)
Sumber :
  • Reuters/Darren Staples
VIVA.co.id
- Bek anyar Manchester United, Matteo Darmian, angkat bicara soal kesan pertamanya bermain di Premier League. Darmian menyebut Premier League merupakan kompetisi paling brutal di Eropa.

Selama ini, Darmian selalu berpikir Serie A Italia merupakan kompetisi paling keras. Pasalnya, bek-bek di Italia tak sungkan untuk menghantam lawannya jika sudah memasuki wilayah pertahanan mereka.

Opini tersebut langsung berubah saat Darmian menjalani debutnya di Premier League, saat MU mengalahkan Tottenham Hotspur pada 8 Agustus 2015 lalu.

Kala itu, bek 25 tahun tersebut merasakan tantangan fisik yang hebat dari para pemain Spurs. Dia mengaku sempat dibuat kewalahan.
Mourinho: Liga Champions Hampa Tanpa Kehadiran MU

Meski begitu, pada akhirnya Darmian bermain sangat baik. Ketenangannya di lini belakang mampu meredam agresivitas para pemain Spurs. Dan gawang MU tak kebobolan sama sekali.
Brexit Bantu Pogba Jadi Pemain Termahal Dunia

"Ritme di Premier League jauh lebih tinggi. Kalian harus memaksa diri lebih jauh dan hukuman akibat kontak fisik lebih sedikit ketimbang di Italia. Pertandingan juga lebih jarang terhenti," kata Darmian seperti dilansir Tuttomercatoweb.
Pogba Catat Rekor, Ini Daftar 10 Pemain Termahal Dunia

Selain menyebut Premier League sebagai kompetisi terbrutal, pemain yang dijuluki "The Next Maldini" tersebut menilai tim-tim di Inggris miskin dengan strategi. "Mereka cuma bermain dengan caranya sendiri agar bisa menang," terang Darmian.
Manajer Manchester United, Jose Mourinho

Rekor Buruk Mourinho di MU

Dari dua manajer sebelumnya, Mourinho memiliki rekor terburuk.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016