ManCity Tak Mau Rayakan Posisi Empat di Premier League

Mantan manajer Manchester City, Manuel Pellegrini.
Sumber :
  • Reuters / Andrew Yates

VIVA.co.id – Manchester City telah mengamankan tempat di Liga Champions, dengan finis di posisi empat Premier League. Namun, mereka merasa tidak punya sesuatu untuk dirayakan. Pencapaian Manuerl Pellegrini dalam tiga musim, juga dianggap tidak cukup berarti.

Arsenal Berharap 'Bantuan' Rival untuk Jegal Man City

Dilansir dari Sunsports, Senin 16 Mei 2016, Pellegrini memenangkan titel Premier League 2013/2014 yang merupakan musim pertamanya. Pelatih asal Cile, itu juga merengkuh dua trofi Piala Liga, namun klub menuntut pencapaian lebih tinggi.

Dia bisa menyebut semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya. Tapi, performa skuat Pellegrini saat menghadapi Real Madrid, jauh dari kata cukup. Manchester City belum bisa menjadi skuat kelas atas, belum dianggap cukup menakutkan di Eropa maupun Premier Leauge.

Hasil Lengkap: Man City dan AC Milan Pesta Gol, Borussia Dortmund Hancur Lebur

Perekrutan pemain yang dilakukan Pellegrini tiga tahun terakhir, dianggap tidak cukup. Pep Guardiola yang menggantikan Pellegrini, harus banyak melakukan perombakan pada musim panas. Hanya empat pemain, yang dinilai pantas dipertahankannya.

Joe Hart, Sergio Aguero, David Silva, dan Kevin De Bruyne. Merujuk pada lini pertahanan Manchester City musim ini, Guardiola harus melakukan pekerjaan besar, untuk mendatangkan dua bek tengah yang tangguh, serta gelandang bertahan yang bisa dipercaya.

Hajar Fulham, Manchester City Depak Arsenal di Puncak Klasemen

Jelang laga terakhirnya, Sabtu 15 Mei, Pellegrini menyebut Manchester City, sebagai kebanggaan baru Manchester, bukan lagi Manchester United. Dia membandingkan prestasi kedua klub rival, setidaknya dalam tiga musim terakhir/

Manchester City memastikan tak bisa lagi digeser oleh Manchester United dari posisi empat. Namun, situasi di Etihad Stadium, memperlihatkan bagaimana pihak klub dan suporter tidak cukup puas, dengan hanya posisi empat besar.

Di pertengahan musim, Pellegrini menyebut soal prioritas. Dia memberi sinyal akan mengendurkan upaya di Premier League, untuk menaruh fokus lebih besar pada perkembangan di Liga Champions. Skenario Pellegrini gagal memenangkan salah satunya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya