Sempat Berjaya di Era 90-an, Serie A Italia Terancam Bangkrut

Inter Milan vs Juventus
Sumber :
  • Twitter

VIVA Serie A Italia di ambang bangkrut dan membutuhkan dukungan keuangan dari pemerintah lebih banyak lagi selama pandemi dan stadion-stadion diisi dalam kapasitas lebih besar. Hal ini diungkapkan kepala eksekutif Inter Milan, Giuseppe Marotta.

Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia Il Sole 24 Ore, Marotta menyatakan "Serie A dan secara umum liga sepakbola Italia terancam bangkrut. Pemerintah dan lembaga-lembaga politik sudah tak bisa lagi mengabaikan hal ini."

"Ini sistem di ujung tanduk yang tanpa diragukan lagi sudah bermasalah sebelum ada COVID-19, namun hampir tidak mendapatkan dukungan dalam dua tahun ini selama pandemi," sambung dia.

Vespa World Days 2024 Pecahkan Rekor di Pontedera

Awal bulan ini klub-klub Serie A dengan suara bulat setuju memangkas kapasitas stadion menjadi 5.000 untuk dua putaran pertandingan untuk membendung kasus COVID-19, tetapi Marotta mendesak semua pemangku kepentingan agar membolehkan lebih banyak lagi penonton yang mendatangi stadion.

Italia yang sempat menjadi kawasan terburuk yang terdampak COVID-19, menghentikan liga segera setelah wabah mencapai negara itu awal 2020 dan memangkas kapasitas stadion menjadi 50 persen sejak mencabut aturan pembatasan terkait COVID-19.

Komentar Calon Kiper Timnas Indonesia Usai Bawa Inter Milan Sabet Scudetto

Logo Serie A

Photo :
  • Forzaitalianfootball

Moratta menganggap kini saatnya Italia membolehkan stadion diisi penonton lebih banyak lagi karena protokol kesehatan yang ketat membuat pandemi bisa terkendali.

"Jika Prancis bersiap menyambut 100 persen penonton stadion seperti yang sudah terjadi di Inggris, masuk akalkah jika kita terus mempertahankan jumlah (penonton) yang lebih sedikit?" tanya Moratta.

Mantan CEO Juventus itu menambahkan bahwa industri sepak bola tidak mendapatkan bantuan keuangan sebanyak industri lain karena tidak dianggap serius oleh pemerintah Italia.

"Sepakbola masih dianggap sebagai dunia presiden 'kaya dan bodoh' yang membuang-buang uang demi bersenang-senang," kata dia.

"Dunia kita kesulitan diakui apa adanya, tetapi bagaimana bisa Anda mengabaikan fakta bahwa sepak bola profesional itu juga industri seperti industri lainnya?" tambahnya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya