- Marca
VIVA – Lionel Messi tampaknya bakal memenangkan konflik terkait kontrak gila melawan Barcelona. Berbagai alasan, membuat posisi Messi lebih kuat ketimbang Barca dan membuatnya akan dengan mudah cabut ke klub lain.
Manajemen Barca sebelumnya menegaskan klausul gila Messi sebesar £632 juta atau setara Rp12,3 triliun, masih berlaku. Klaim tersebut didukung oleh kubu LaLiga.
Namun, Messi tampaknya akan melawan dan menyeret kasus ini ke meja hijau. Sebab, dari pemahaman Messi bersama tim legal, kontrak gilanya sudah berakhir sejak akhir musim 2019/20.
Pun, keyakinan Messi didukung oleh pendapat dari Profesor Hukum Universitas La Rioja, Juan Ramon Liebana. Setelah menganalisis kontrak Messi, dalam konflik terkait nilai transfer, justru membuat posisi Barca lemah.
"Pria asal Argentina ini berada dalam posisi yang tepat. Jika ada sejumlah nilai yang diajukan oleh kuasa hukum Messi, di mana, kedua pihak telah setuju akan selisih dari ujung kompetisi, maka kondisinya Messi yang diuntungkan," kata Liebana dilansir Marca.
Akhir dari kompetisi yang dimaksud sebenarnya merujuk pada situasi normal, sebelum pandemi virus corona COVID-19 melanda. Namun, setelah pandemi virus corona merebak, status kontrak sejatinya jadi mengambang.
Dan, selisih yang dimaksud Liebana sebenarnya sudah ditemukan jalan keluarnya, ketika Messi masih mau main di Liga Champions.
"Terlihat dalam ranah interpretasi, di mana Messi akan menang karena berbagai alasan yang mendukung," tegas Liebana.
