Bocah 18 Tahun AC Milan yang Bikin Juventus 'Keok'

Pemain AC Milan, Manuel Locatelli, usai cetak gol
Sumber :
  • REUTERS/Alessandro Garofalo

VIVA.co.id – Nama Manuel Locatelli baru muncul ke jajaran elit pemain Serie A dalam tiga laga terakhir. Tapi, pemain 18 tahun milik AC Milan itu sukses menumbangkan sang juara bertahan, Juventus, saat kedua tim bentrok di San Siro semalam.

5 Fakta Menarik Juventus Melangkah ke Final Coppa Italia

Milan berhasil menang dengan skor tipis 1-0 dalam laga hari Sabtu, 22 Oktober 2016 atau Minggu dini hari WIB, mengakhiri rekor buruk mereka melawan Juventus.

Juventus harus membatalkan selebrasinya pada babak pertama setelah gol Miralem Pjanic dianulir wasit karena rekannya berada di posisi offside.

Inter Milan Pastikan Scudetto Bintang Kedua, Ini 7 Tim Tersukses di Serie A

Akhirnya, Locatelli berhasil memastikan kemenangan Rossoneri lewat sebuah tendangan keras yang bersarang ke pojok kiri atas gawang Juventus yang dikawal Gianluigi Buffon.

"Saya masih tidak bisa percaya apa yang telah saya lakukan," ujar Locatelli pada Mediaset Premium. "Saya mencetak gol melawan kiper terbaik di dunia dan membawa kami berjarak dua poin dari pemimpin klasemen."

Prediksi Semifinal Coppa Italia: Lazio vs Juventus

Ditanya untuk siapa gol ini didedikasikan, sekarang terungkap kalau keluarga besar Locatelli ternyata suporter Juventus. Tetapi, semuanya berubah mendukung Milan pada laga panas kemarin.

"Gol ini untuk semuanya, keluarga saya, kakek nenek saya, paman saya dan saudara saya yang fans Juve, tapi untuk hari ini mendukung Milan," tuturnya.

"Saya juga beruntung. Saya harus terus seperti ini, tapi selalu menginjak tanah. Gol ini juga saya dedikasikan pada presiden Silvio Berlusconi, karena dia yang menginginkan saya di skuat senior," lanjut Locatelli.

Milan kini berada di peringkat kedua klasemen dengan 19 poin dari sembilan pertandingan, berjarak dua poin saja dari Juventus.

Meski meraih hasil positif atas Bianconeri, Locatelli masih belum merasa Milan bakal pastikan hasil bagus di akhir musim.

"Kami menang sebuah pertempuran, bukan memenangkan perang. Kami harus fokus satu per satu pertandingan," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya