- REUTERS/John Sibley
VIVA – Mesut Oezil menjadi salah satu pemain tim nasional Jerman yang paling banyak mendapat kritik. Dia dianggap tidak memberi dampak positif bagi Tim Panser di Piala Dunia 2018.
Ketika Jerman kalah dari Korea Selatan dalam laga fase grup, Oezil bahkan dibuat naik darah oleh ulah suporter. Dia tidak terima dicaci saat hendak menuju ruang ganti.
Mustafa Oezil, sang ayah, akhirnya bicara. Dia meminta anaknya itu untuk memutuskan pensiun dari Timnas saat ini juga.
"Jika saya ada di posisi dia, saya akan bilang, terima kasih, tetapi ini sudah cukup." ujar Mustafa, saat diwawancara oleh Bild.
Mustafa sepertinya sudah tidak tahan melihat anaknya terus jadi sasaran tembak kritik. Padahal, selama ini kontribusi Oezil sangat bagus.
Dia menjadi salah satu pilar andalan Der Panzer saat memenangkan Piala Dunia 2014 lalu. Jadi tak ada alasan untuk terus mencaci Oezil.
"Dia bermain untuk Timnas selama sembilan tahun dan menjadi juara dunia. Dia selalu bilang, jika menang, maka itu kemenangan bersama, tetapi ketika kalah cuma Oezil yang disalahkan," tuturnya.
Tanda-tanda pemain berusia 15 tahun itu dimusuhi suporter Jerman terjadi saat menjalani laga persahabatan dengan Austria. Dia mendapat sorakan setiap memegang bola.
Jika merunut penyebabnya, tak lain adalah pertemuannya dengan Presiden Turki, Tayyip Erdogan, beberapa waktu lalu. Publik tidak terima karena hubungan politik kedua negara sedang tidak bagus. (one)
Media Korsel Sorot Timnas Indonesia: Senjata Paling Berbahaya Mereka Adalah STY
Keberhasilan Shin Tae-yong (STY) mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke babak 8 besar Piala Asia U23 tengah menjadi sorotan, bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar
