Gempar, Kasus Pelecehan Seksual Guncang Sepakbola Amerika Serikat

Pesepakbola wanita Amerika Serikat, Megan Rapinoe
Sumber :

VIVA – Sepakbola Amerika Serikat diguncang skandal. Liga sepakbola wanita AS atau National Women's Soccer League (NWSL), dikabarkan telah terjadi pelecehan seksual yang sistemik.

Performa Indonesia di Piala Asia U-23 Pertanda Masa Depan Cerah

Menurut laporan The Guardians, investigasi independen oleh pengacara Sally Yates yang dikerjakan selama bertahun-tahun, mengungkap adanya pelecehan dan pelanggaran seksual di kompetisi tersebut.

Tuduhan terbaru ditujukan pada pelatih Klub North Carolina Courage, Paul Riley yang baru-baru ini dipecat.

Gelombang Protes Pro-Palestina di AS, Polisi Bubarkan Pakai Granat Kejut

Riley adalah pelatih NWSL kedua yang dipecat minggu ini setelah liga memutuskan kontrak pelatih Washington Spirit, Richie Burke menyusul penyelidikan atas tuduhan pelecehan verbal dan emosional.

Presiden Sepak Bola AS dan mantan pemain internasional AS Cindy Parlow Cone mengatakan temuan investigasi ini memilukan dan sangat meresahkan.

Enggak Sengaja Masuk Box Paket, Galena Traveling 804 Km

"Pelecehan tidak dapat dimaafkan dan ada tempat di mana pun. Sebagai badan pengatur kompetisi, US Soccer berkomitmen penuh untuk melakukan segala daya untuk memastikan bahwa semua pemain – di semua tingkatan – memiliki tempat yang aman dan terhormat untuk belajar, tumbuh, dan bersaing," kata Parlow Cone.

“Kami mengambil tindakan segera yang kami bisa hari ini, dan akan mengumpulkan para pemimpin sepak bola di semua tingkatan di seluruh negeri untuk berkolaborasi dalam rekomendasi sehingga kami dapat menciptakan perubahan yang berarti dan tahan lama di seluruh ekosistem sepak bola," sambungnya.

Sementara Yates menjelaskan bahwa kasus ini tidak disikapi dengan tegas dan terkesan dibiarkan selama bertahun-tahun. 

"Tim, Liga dan Federasi tidak hanya berulang kali gagal merespons secara memadai ketika dihadapkan dengan laporan pemain dan bukti pelecehan. Mereka juga gagal melembagakan langkah-langkah dasar untuk mencegah dan mengatasinya," kata Yates.

Dalam laporan itu, tiga klub yakni Portland Thorns, Racing Louisville FC dan Chicago Stars, tidak bekerja sama dengan penyelidik.

"The Portland Thorns mengganggu akses kami ke saksi yang relevan dan membuat argumen hukum yang menyesatkan dalam upaya untuk mencegah kami menggunakan dokumen yang relevan," ungkap laporan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya