Pemerintah Inggris Panggil Facebook dan RIM

Kerusuhan di Tottenham , London , Inggris
Sumber :
  • AP Photo/Karel Prinsloo

VIVAnews - Huru-hara di Inggris tak hanya menyebabkan ribuan perusuh dan penjarah ditangkap dan diadili. Namun, situs media sosial seperti Facebook dan Twitter serta aplikasi layanan pesan BlackBerry Messenger pun kena batunya. 

Laman Mashable.com mengabarkan bahwa perwakilan Facebook dan Research in Motion (RIM), produsen telepon pintar BlackBerry, akan bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresa May, yang akan didampingi oleh pejabat pemerintah lain. Pemerintah setempat akan mencari tahu sejauh mana Facebook dan BlackBerry berperan dalam amuk London, yang menyebar ke kota-kota Inggris lain.

Sedangkan Twitter telah menyatakan bahwa mereka takkan hadir dalam pertemuan itu.

Pernyataan resmi dari Facebook menggarisbawahi kesediaan mereka berdiskusi dengan sang Menteri. "Kami berharap dapat menemui Menteri Dalam Negeri untuk menjelaskan upaya kami menjadikan Facebook sebagai media yang aman dan positif selama masa sulit ini."

Kamis lalu, Perdana Menteri Inggris, David Cameron, memberi rambu-rambu bagi para aktivis kebebasan berbicara dalam pernyataannya kepada Parlemen bahwa pemerintah tengah mencari cara mencegah tersangka pelaku kriminal untuk mengirimkan pesan lewat situs jejaring sosial macam Twitter dan Facebook.

"Kami bekerja sama dengan kepolisian, badan intelijen dan industri telekomunikasi untuk mencari kemungkinan mencegah orang-orang menggunakan layanan-layanan itu untuk merencanakan kekerasan, kekacauan, dan kriminalitas," tegas Cameron kepada Parlemen.

Investigasi terselubung itu memancing kemarahan dari media dan para aktivis kebebasan berbicara.

Seorang jurnalis Amerika Serikat, Jeff Darvis, berkomentar, "Bukan sensor yang membuka jalan menuju peradaban, tapi [kebebasan] berbicara."

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024