VIVAnews - Beberapa waktu lalu Menkominfo Mohammad Nuh kepada VIVAnews, menuturkan bahwa tarif internet turun dalam waktu dekat. Tentu rencana itu sangat mengembirakan para penguna internet. Dan hingga kini pemerintah terus melakukan sejumlah persiapan penurunan tarif itu. Pemerintah terus mendiskusikan rencana itu dengan para penyelenggara jasa internet.
Hal itu dikatakan Kabag Umum dan Humas Depkominfo Gatot S Dewa Broto kepada VIVAnews melalui telepon selularnya, Sabtu 15 Maret 2009.
"Rencana penurunan sudah diumumkan sejak lama. Eksekusinya masih dalam pengkajian, tinggal finalisasi. Kalau tidak ada halangan, akan diumumkan April nanti," kata Gatot.
Menurutnya, penurunan tarif internet sangat bergantung pada payung hukum dan hasil diskusi antara regulator dan para penyelenggara jasa internet di Tanah Air.
"Yang masih dibicarakan secara internal saat ini adalah payung hukumnya. Apa yang diselenggarakan di lapangan akan tergantung payung hukumnya, seperti salah satunya adalah tentang penyewaan jaringan. Masih ada beberapa hal lain yang perlu dikaji kembali," jelas Gatot.
Di samping itu, lanjut Gatot, perlu ada diskusi tentang skema penurunan tarif atau cost structure analysis dengan para penyelenggara jasa internet dan penyedia jaringan. "Skema penurunannya didiskusikan dulu. Jadi, kita bisa tahu retensinya seperti apa dari para penyelenggara jasa," ucap Gatot.
Rencananya, beberapa minggu ke depan regulator akan lebih intensif membahas persoalan ini di meja diskusi internal. Selanjutnya, pihak regulator akan melibatkan para penyelenggara jasa internet dan penyedia jaringan untuk berdiskusi.
Kritik Menohok Masinton soal Ide Presidential Club: Omon-omon Ketemu, Terus Ngapain?
Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, memberikan tanggapannya mengenai ide dibentuknya Presidential Club yang dicetuskan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
